Namun, hasil dari investigasi pihaknya setelah pertandingan terdapat suporter dari arah pojok tribune timur turun ke lapangan.
Suporter tersebut ingin memberi semangat kepada para pemain Arema FC setelah kalah.
"Ini beberapa suporter turun, yang kita wawancara ada sebagian bicara mau mengucapkan selamat, tapi kita tidak tahu isinya," katanya.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan dalam Pandangan Mata Para Saksi dari Tribune Penonton...
Tetapi menurutnya, adanya perbuatan dari suporter tersebut telah melanggar. Sedangkan, posisi Steward atau Security Officer dinilai terlambat menghalau suporter untuk kembali ke tribune.
"Dalam kondisi tersebut baru dilanjutkan adanya suporter lainnya, ada pemukulan suporter, lalu teman-temannya meringsek turun, di situ keamanan turun tangan dengan menembakkan (gas air mata)," katanya.
Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing mengatakan investigasi yang dilakukan terfokus mengenai pelaksanaan pertandingan.
Baca juga: Ini Nama-nama 131 Korban Tewas dalam Tragedi Kanjuruhan
Pihaknya juga menemukan hasil investigasi lainnya dengan adanya kelalaian panitia pelaksana (panpel), badan pelaksana dan klub Arema FC.
"Ada juga kesalahan Ketua Panitia Pelaksana person dari pertandingan Arema FC melawan Persebaya, dan kami juga melihat ada kesalahan kekurangan dari seperti Security Officer di dalam kepanitiaan ini atau Steward," katanya.
Komdis PSSI menjatuhkan beberapa hukuman sesuai kode disiplin.
Yakni, keputusan kepada klub Arema FC sebagai badan pelaksana dilarang menyelenggarakan pertandingan dengan penonton sebagai tuan rumah.
"Harus dilaksanakan di tempat yang jauh dari home base Malang, itu jaraknya kurang lebih 250 kilometer dari lokasi," katanya.