Mereka terinjak-injak oleh supporter lain saat huru-hara akibat tembakan gas air mata tersebut.
"Lalu kami berdua terinjak-injak oleh supporter lain saat semuanya sama-sama berebut keluar dari stadion," ungkapnya saat ditemui di RSUD Kanjuruhan, Minggu.
Akibatnya, dia mengalami luka-luka lebam di tangan kiri dan kaki kirinya.
Baca juga: Janji Kapolri soal Tragedi Kanjuruhan: Kami Akan Serius dan Mengusut Tuntas
Sedangkan Aldita Putri mengalami luka di pelipis kiri dan dahi sebelah kanannya.
Kendati demikian, saat itu mereka tidak ikut turun ke lapangan sehingga tetap berada di tribun.
"Namun, situasi mendadak berubah setelah ada tembakan gas air mata ke arah tempat duduk kami, sehingga semua orang berebut keluar dari Stadion Kanjuruhan," jelas dia.
Beruntung, mereka berdua berhasil menyelamatkan diri keluar dari Stadion Kanjuruhan, meski dengan kondisi pernapasan sesak dan matanya perih akibat tembakan gas air mata.
"Beruntung kami masih bisa keluar dan masih hidup saat ini. Sebab banyak suporter lain yang tewas akibat tragedi itu," jelas dia.
Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Kabupaten Malang, Imron Hakiki | Editor Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.