JOMBANG, KOMPAS.com - Muhammad Irsyad Aljuned (17), remaja asal Dusun Mernung Lor, Desa Sumbernongko, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, turut menjadi korban tewas dalam tragedi Kanjuruhan.
Ratusan orang datang melayat ke rumah duka, hingga turut mengantarkan Irsyad ke peristirahatan terakhirnya di pemakaman umum Dusun Mernung Lor, Desa Sumbernongko, Minggu (2/10/2022) petang.
Irsyad datang dari Jombang untuk menonton langsung pertandingan Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada Sabtu (1/10/2022), sebelum akhirnya turut menjadi korban dalam kerusuhan yang terjadi pasca-pertandingan.
Baca juga: Remaja 17 Tahun Aremania Asal Jombang Ikut Jadi Korban di Kanjuruhan, Ratusan Orang Melayat
Kepergian Irsyad menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat dekat. Kesedihan juga dirasakan para tetangga dan teman-teman sekolahnya.
Mochammad Arif Junaedi (48), ayah Irsyad, mengaku sempat meminta anaknya untuk membatalkan rencananya ke Kanjuruhan, tetapi Irsyad tetap ingin berangkat. Irsyad pun akhirnya berangkat ke Malang untuk menonton langsung pertandingan sepak bola di Stadion Kanjuruhan.
Baca juga: Janji Kapolri Listyo Sigit Usai Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan
"Sebelumnya sudah saya larang, tapi ya begitu, mau gimana lagi," kata Arif, Minggu petang.
Arif mengungkapkan, Irsyad berangkat ke Malang bersama adiknya dengan mengendarai sepeda motor pada Sabtu (1/10/2022) pagi.
Sebelum berangkat, Irsyad dan adiknya berpamitan kepada ibu dan ayahnya, serta minta tambahan uang saku untuk bekal selama di Malang.
Arif menuturkan, saat di Malang, Irsyad mampir ke rumah pamannya. Selepas maghrib, Irsyad berangkat ke Stadion Kanjuruhan bersama dua kakak sepupunya.
Sedangkan adiknya, Achmad Yazid Novel, yang turut bersama Irsyad berangkat dari Jombang, tetap tinggal di rumah pamannya di daerah Kanjuruhan.
"Adiknya di rumah pamannya. Tidak ikut masuk stadion karena kehabisan tiket," ungkap Arif.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.