Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Di Sebuah Ruang di Stadion Kanjuruhan, Sahabat Saya Sudah Ditutupi Kain dan Tak Bernyawa"

Kompas.com - 03/10/2022, 05:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

Kerusuhan pecah

Laga semakin panas ketika Persebaya mampu memimpin pertandingan.

Di menit-menit akhir babak kedua, Mukid mendengar di dalam stadion terjadi kerusuhan.

Yang dia pikirkan saat itu ialah segera menghubungi sahabatnya Faiq melalui ponsel, namun tak ada respons.

Mukid kemudian membeli tiket seharga Rp 75.000 dari calo demi mencari sahabatnya.

"Saya dengar sudah panas karena Arema kalah. Saya kontak Faiq dan temannya tapi tidak bisa. Sebisa mungkin saya berusaha masuk, dan akhirnya bisa setelah beli tiket di calo," imbuhnya.

Baca juga: 8 Fakta Stadion Kanjuruhan, Kandang Arema FC yang Jadi Kebanggan Aremania

Saat wasit meniup peluit tanda pertandingan berakhir akhir, dia melihat suporter masuk lapangan hingga terjadi kerusuhan.

Aparat kepolisian pun tampak menghalau supoter dan menembakkan gas air mata.

"Tebal sekali (asap gas air mata). Mata saya perih, saya juga tidak pakai masker," lanjutnya.

Baca juga: Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Pengamat: Pihak yang Bersalah Terancam Pidana

Temukan sahabatnya

Mukid terus mencari sang sahabat meski suasana sangat kacau. Akhirnya pukul 23.30 WIB, dia dihubungi suporter lain asal Jember terkait keberadaan Faiq.

"Faiq ada di sebuah gedung, masih di kawasan stadion. Sahabat saya sudah ditutupi kain, sudah meninggal," katanya lirih.

Selain Faiq, temannya yang lain yakni Noval Putra Aulia juga meninggal dalam tragedi itu.

"Rombongan saya hanya empat yang bisa masuk sepengetahuan saya. Dua orang meninggal. Yang dua, saya tidak tahu kondisinya," katanya.

Baca juga: Polisi Korban Kerusuhan Kanjuruhan Malang Terima Penghargaan Luar Biasa

Mukid terpukul dan merasa bertanggung jawab karena telah mengajak Faiq menyaksikan sepak bola.

Dia pun terus menemani jenazah Faiq dari Malang menuju Jember menggunakan ambulans.

Sementara sepeda motornya diurus oleh teman suporter lainnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Surabaya
3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com