SURABAYA, KOMPAS.com- Kekerasan yang menimpa pelajar marak terjadi. Di Jawa Timur, sejumlah korban kekerasan antar-pelajar ini bahkan meninggal dunia.
Hal ini membuat Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turun tangan hingga menginstruksikan pembentukan Satgas Perlindungan Siswa di lingkungan sekolah.
Berikut sederet kasus kekerasan yang terjadi di Jawa Timur beberapa waktu terakhir:
Pada 22 Agustus 2022, terjadi penganiayaan di lingkungan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) di Ponorogo, Jawa Timur.
Kekerasan tersebut dilakukan oleh dua orang santri senior berinisial MFA (18) asal Tanah Datar, Sumatra Barat dan IH (17) asal Pangkal Pinang, Bangka Belitung.
Akibatnya penganiayaan tersebut, seorang santri berinisial AM asaL Palembang, Sumatra Barat meninggal dunia.
Baca juga: Di Balik Hilangnya Nyawa Santri Pondok Gontor...
Kapolres Ponorogo AKBP Catura Cahyono Wibowo menjelaskan, peristiwa itu bermula dari adanya kegiatan perkemahan Kamis Jumat (Perkajum).
Dua senior yang telah ditetapkan sebagai tersangka itu menganiaya AM lantaran ada barang perkemahan yang hilang dan rusak. Tersangka MF lalu menendang bagian dada korban sebagai hukuman.
"Sedangkan tersangka IH memukul dengan patahan tongkat Pramuka ke bagian kaki dan melakukan pukulan tangan kosong ke bagian dada," kata Catur.
Baca juga: Setelah Insiden Tewasnya Santri, Ponpes Gontor Perbaiki Sistem Pengasuhan dan Pendidikan
AM lantas meninggal dunia.
Polisi menyayangkan kasus kematian itu baru dilaporkan oleh pihak pondok pesantren, dua minggu setelah santri meninggal dunia.
Jasad AM sudah lebih dulu diantarkan ke keluarga. Namun menurut keterangan keluarga, putranya mulanya disebut meninggal karena kelelahan.
Sang ibu, Soimah merasa tak percaya setelah melihat kondisi jenazah anaknya.
Soimah pun sempat menyampaikan curahan hatinya pada Hotman Paris hingga videonya viral di media sosial. Polisi kemudian melakukan proses dan menetapkan dua senior AM sebagai tersangka.
Baca juga: Rekonstruksi Kasus Kematian Santri Pondook Gontor, 50 Adegan Diperagakan di 2 Lokas
Pada 23 Agustus 2022, seorang pelajar kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Jember berinisial R (16), ambruk dan tewas setelah ditendang oleh temannya, M (16).
Peristiwa itu terjadi saat pergantian jam istirahat sekolah.
Kasatreskrim Polres Jember AKP Dika Hadiyan Wiratama menjelaskan, pelaku dan korban adalah siswa baru angkatan 2022 yang baru aktif bersekolah pada Juli 2022.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.