Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekonstruksi Kasus Kematian Santri Pondook Gontor, 50 Adegan Diperagakan di 2 Lokasi

Kompas.com - 14/09/2022, 17:04 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com - Penyidik Satreskrim Polres Ponorogo menggelar rekonstruksi meninggalnya santri Pondok Modern Darussalam Gontor asal Palembang berinisial AM, Rabu (14/9/2022).

Rekonstruksi yang digelar di dua lokasi itu menggambarkan awal mula penganiayaan hingga tewasnya korban.

Baca juga: Babak Baru Kasus Penganiayaan Santri Gontor, Polisi Dalami Dugaan Obstruction of Justice

Rekonstruksi pertama digelar di kompleks Pondok Gontor 1, Desa Gontor, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo. Sedangkan lokasi kedua di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Yasyfin Pondok Gontor.

Di lokasi pertama, penyidik menggelar rekonstruksi penganiayaan yang dilakukan dua tersangka terhadap tiga korban di ruang Ankuperkap (andalan koordinator urusan perlengkapan), lantai tiga, Gedung 17 Agustus Pondok Gontor I.

Hanya saja pelaksanaan rekonstruksi di dua lokasi berlangsung tertutup.

Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo menyatakan, rekonstruksi kasus penganiayaan itu diperagakan langsung oleh dua senior AM yang telah ditetapkan sebagai tersangka.


Tak hanya itu, dua santri yang turut menjadi korban kekerasan tersangka MF (18) dan IH (17) juga dihadirkan dalam rekonstruksi tersebut.

"Dalam rekonstruksi ini dua tersangka MF dan IH kami hadirkan langsung. Begitu juga dengan dua korban lainnya juga datang," kata Catur di Ponorogo, Rabu.

Ia menambahkan saat proses rekonstruksi berjalan pihak Pondok Gontor Ponpes terbuka dan kooperatif. Dengan demikian tidak ada halangan dalam proses rekonstruksi tersebut.

Halaman:


Terkini Lainnya

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Surabaya
Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com