PONOROGO, KOMPAS.com- Impian memperbaiki sistem pondok pesantren, menjadi hal yang selalu diutarakan oleh AM (17) kepada sang ibu, sebelum santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) tersebut meninggal dunia.
Baca juga: Polisi Tetapkan 2 Tersangka Terkait Tewasnya Santri Pondok Gontor
Belakangan setelah kematian AM di tangan seniornya, sang ibu menyadari perkataan putranya.
"Rupanya dengan meninggalnya almarhum baru saya bisa mengerti maksud celotehan tersebut adalah untuk memperbaiki sistem agar tidak terjadi tindakan kekerasan di lembaga pendidikan mana pun dan pengalihan pengasuhan, pengawasan kepada senioritas," kata ibu AM, Soimah, Sabtu (10/9/2022).
Baca juga: Polisi Selidiki Alasan Ponpes Gontor Baru Laporkan Kematian Santri AM 2 Pekan Usai Kejadian
AM, santri Pondok Gontor asal Palembang, Sumatra Barat tewas di tangan dua seniornya.
Mereka adalah MFA (18), asal Tanah Datar, Sumatra Barat dan IH (17) asal Pangkal Pinang, Bangka Belitung.
Keduanya kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan dikeluarkan dari lingkungan pondok pesantren.
"Penyidikan telah mengumpulkan alat bukti dan menetapkan dua tersangka dengan inisial MF dan IH," ungkap Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta di Mapolres Ponorogo, Senin (12/9/2022).
Namun kasus dugaan kekerasan tersebut baru dilaporkan oleh Pondok Gontor ke polisi pada 5 September 2022.
Padahal penganiayaan terjadi dua minggu sebelumnya atau pada 22 Agustus 2022.
“Kejadian tanggal 22 Agustus kemudian dilaporkan tanggal 5 September. Ada jarak kurang lebih dua minggu. Terkait kejadian ini dilaporkan tidak kepada pihak berwajib. Kami akan mendalami dari tanggal 22 Agustus sampai 5 September dengan pelaporan pihak pesantren ke kepolisian, kami akan mendalami,” kata Nico.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.