Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Wisatawan Diduga Dikeroyok di Pulau Merah, Ini Penjelasan Disbudpar Banyuwangi

Kompas.com - 20/09/2022, 22:13 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi angkat bicara terkait insiden dugaan pengeroyokan wisatawan asal Jember di Pulau Merah.

Kepala Disbudpar Banyuwangi MY Bramuda mengimbau, wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi agar mengetahui waktu operasional destinasi wisata.

"Sebaiknya wisatawan mengikuti jam buka tutup dan apabila terjadi ketidaknyamanan agar menyampaikan keluhan ke Pokdarwis setempat dan Disbudpar," kata Bramuda, Selasa (20/9/2022).

Keterangan dari pihak pengelola, wisata Pulau Merah Banyuwangi dibuka pukul 07.00 WIB dan ditutup sekitar pukul 18.00 WIB.

Sedangkan peristiwa dugaan pengeroyokan dan perampasan barang milik dua warga Jember itu terjadi sekitar pukul 03.00 WIB, di luar jam operasional.

Meski begitu, Bramuda meminta seluruh kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di Banyuwangi memberikan pelayanan terbaik kepada pengunjung.

Baca juga: 2 Warga Jember Diduga Dikeroyok Belasan OTK di Pulau Merah Banyuwangi

"Kepada teman-teman Pokdarwis tetap memberikan layanan kepada wisatawan dengan Sapta Pesonanya," ungkap Bramuda.

Bramuda mengaku telah meminta penjelasan pengelola obyek wisata Pulau Merah. Ia menyebut, saat peristiwa itu terjadi ada tiga mobil yang datang ke lokasi wisata sekitar pukul 02.00 WIB.


Dalam rombongan itu terdapat dua warga Jember yang diduga dikeroyok tersebut. Kedua korban diduga mabuk saat tiba di lokasi wisata.

Berdasarkan informasi yang didapatnya, salah satu dari dua warga Jember itu sedang memiliki masalah dengan sang istri.

"Sehingga diingatkan, namun malah marah dan melakukan perlawanan kepada kelompok yang mengaku anak PM (Pulau Merah)," ujar Bramuda.

 

Namun Bramuda belum bisa memastikan kebenaran kabar tersebut. Saat ini pihak kepolisian masih terus mengumpulkan data-data.

"Masih tahap penyelidikan," tutup Bramuda.

Sebelumnya, dua orang wisatawan asal Ledok Ombo, Jember, dikeroyok belasan orang misterius saat berwisata di Pantai Pulau Merah Banyuwangi, Jawa Timur.

Mereka adalah Dimas Febri Listiyanto dan Abdul Muksi. Akibat pengeroyokan itu, keduanya mengalami luka-luka di bagian kepala dan wajah.

Tak hanya dikeroyok, barang berharga milik kedua korban juga diambil paksa. Diantaranya satu unit telepon genggam dan uang tunai sebesar Rp 1,8 juta.

Baca juga: Nenek Padagang Sayur di Banyuwangi Tewas Tertabrak Mobil

Insiden itu terjadi di areal parkir wisata Pulau Merah, Banyuwangi, Minggu (18/9/2022), sekira pukul 03.00 WIB.

"Saat itu saya bersama dua mobil rombongan keluarga tiba di parkiran Pulau Merah jam tiga subuh. Namun kondisi masih sepi, di loket tidak ada orang," kata Dimas Febri Listiyanto, salah satu korban bercerita.

Sementara itu Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Agus Sobarna Praja membenarkan insiden tersebut.

"Kami sudah menerima laporan tersebut," ujar Kompol Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya
Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Surabaya
Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Surabaya
Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com