Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Kertas di Malang Terbakar, Petugas Kesulitan Padamkan Api

Kompas.com, 16 September 2022, 17:43 WIB
Imron Hakiki,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Kurnia Mandiri, salah satu pabrik kertas di Desa Pandanlandung, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, terbakar pada Jumat (16/9/2022).

Kebakaran itu melanda sejak sekitar pukul 14.00 WIB. Hingga pukul 16.42 WIB, api masih berkobar. Tampak sejumlah petugas pemadam kebakaran tengah berupaya memadamkan kobaran api.

Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (PPK) Satpol PP Kabupaten Malang, Gholy Karyanto memprediksi, proses pemadaman itu akan berlangsung hingga malam hari.

Baca juga: Hilang 5 Hari karena Dicuri, Mobil di Malang Ditemukan Terbakar

"Selain karena kobaran api yang cukup besar, petugas kami cukup kesulitan mengambil air," ungkap Gholy Karyanto saat ditemui di lokasi kebakaran.

Petugas pemadam kebakaran harus mengambil air sejauh kurang lebih 4 kilometer. Sementara, menurut Goly, proses penyiraman api tidak boleh terputus untuk menghindari kobaran api semakin meluas.

"Apalagi tempat kebakaran ini adalah pabrik kertas. Sehingga memang mudah terbakar," jelasnya.

Baca juga: Kabel Semrawut di Kota Malang, Wali Kota Ancam Potong Milik Provider Nakal

Saat ini, terhitung ada sembilan armada mobil pemadam kebakaran yang diterjunkan. Sebanyak tujuh armada milik Pemerintah Kabupaten Malang dan dua armada milik Pemerintah Kota Malang.

"Saat ini kami tengah berkoordinasi dengan pabrik rokok Bentoel untuk tambahan armada pemadam kebakaran," ujarnya.

Hingga saat ini, belum diketahui pasti penyebab kebakaran itu. Hanya saja, Goly menyebut, ada dua kemungkinan dugaan penyebab kebakaran itu.

"Dua kemungkinan itu, yakni percikan api yang ada di dalam pabrik. Karena tiner ini mengandung energi listrik statis. Kemungkinan lainnya diduga korsleting listrik," tuturnya.

Pabrik kertas di Desa Pandanlandung, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang mengalami kebakaran, Jumat (16/9/2022).KOMPAS.COM/Imron Hakiki Pabrik kertas di Desa Pandanlandung, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang mengalami kebakaran, Jumat (16/9/2022).
Petugas tengah menyelidiki kasus kebakaran tersebut. Sementara itu, belum ada laporan korban jiwa akibat kejadian itu.

"Sampai saat ini belum ada laporan korban jiwa," pungkasnya.

Kepala Desa Pandanlandung, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Wiroso Hadi mengatakan, kebakaran itu diduga akibat adanya korsleting listrik.

Baca juga: KA BBM Pertamina Anjlok di Jembatan Brantas Kota Malang

"Menurut info yang saya dapatkan dari pegawai, tadi sekitar pukul 14.00 muncul percikan api di dalam gedung pabrik. Sementara di tempat munculnya percikan api itu adalah tempatnya tiner," ujarnya.

Wiroso menyebut, saat kebakaran itu terjadi, aktivitas kerja para pegawai pabrik saat itu sedang berlangsung.

"Saat itu, para pegawai langsung lari berhamburan ke luar ruangan. Tidak ada korban jiwa," tegasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau