Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Murah Kurang Efektif, Wali Kota Malang Minta Pusat Tetapkan Harga Kebutuhan Pokok

Kompas.com - 14/09/2022, 18:32 WIB
Nugraha Perdana,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Wali Kota Malang Sutiaji berharap pemerintah pusat menetapkan harga semua komoditi kebutuhan pokok untuk menekan inflasi.

Pemerintah Kota Malang sedang berupaya melakukan pengendalian inflasi dengan menggelar operasi pasar murah yang diadakan setiap beberapa minggu sekali.

Baca juga: KA BBM Pertamina Anjlok di Jembatan Brantas Kota Malang

Kegiatan pertama kali digelar di depan Kuburan Londo Sukun, Senin (29/8/2022). Kemudian di halaman luar GOR Ken Arok, Rabu (14/9/2022).

Di GOR Ken Arok terdapat empat stan yang menjual berbagai kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah. Selisih harga setiap komoditi dibandingkan dengan di pasar sesungguhnya sekitar Rp 1.000 hingga belasan ribu rupiah.

Seperti komoditi gula pasir dengan berat satu kilogram dijual Rp 12.500. Di pasar harga komoditi tersebut rata-rata masih di kisaran Rp 13.500 sampai Rp 14.000.

Kemudian minyak goreng dengan isi 1,8 liter dijual seharga Rp 24.000. Di pasaran, harga minyak goreng itu bisa mencapai Rp 35.000.

Selain itu, di tempat tersebut ada komoditi lainnya yang dijual seperti ayam potong, telur, dan beras.

Sutiaji mengatakan, operasi pasar murah dilakukan berkat kerja sama dengan berbagai pihak, seperti BUMD Perumda Tunas, Rajawali Nusindo, dan lainnya.

Kegiatan itu diharapkan membuat masyarakat membeli kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, sehingga daya beli masyarakat terjaga.

"Ya tidak kelaparan, gizi masyarakat tetap terjaga dan sebagainya. Bukan hanya pengendalian inflasi saja, keterjangkauan masyarakat juga," kata Sutiaji saat diwawancarai pada Rabu (14/9/2022).

Sutiaji mengakui, kegiatan pasar murah itu kurang efektif. Sebab, pasar murah dilakukan secara terbatas sehingga tidak semua masyarakat bisa membeli kebutuhan pokok yang dijual.

"Operasi pasar menurut saya mitigasi yang kurang efektif, efektif kalau dilakukan setiap hari, tapi mau sampai kapan. Tapi ini upaya kita semoga membantu orang yang terdampak kenaikan harga BBM dan inflasi. Siapa yang kena ? semuanya," katanya.


Sutiaji meminta pemerintah pusat untuk menetapkan harga semua komoditi kebutuhan pokok. Menurutnya cara yang dilakukan bisa dengan memberikan subsidi kepada para produsen komoditi kebutuhan pokok.

"Kebutuhan pokok dikendalikan oleh negara semua. Saya yakin dengan begitu siapapun pelaku usaha tidak main-main dengan harga. Subsidi pasarnya dikuatkan ke usaha-usaha supaya harganya murah, tapi untuk di pertanian tetap harga yang ada supaya kesejahteraan terjaga," katanya.

Salah satu pembeli di operasi pasar murah GOR Ken Arok, Sri Siti Wahyuni (30) merasa terbantu dengan adanya kegiatan itu karena meringankan pengeluaran rumah tangganya.

Baca juga: Video Pria Lecehkan Perempuan ODGJ di Malang, Terduga Pelaku Ditangkap

Dia berharap kegiatan serupa dapat diadakan kembali di waktu selanjutnya. Wanita asal Kelurahan Bumiayu itu membeli minyak goreng dan gula dengan total belanja Rp 89.000.

"Kalau belanja di luar bisa habis Rp 100.000. Saya ke sini tahu informasinya dari teman. Harapannya ya kalau bisa jangan hanya sekali ini saja diadakan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Surabaya
6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

Surabaya
Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com