PONOROGO, KOMPAS.com- Tewasnya AM, santri asal Palembang, Senin (22/8/2022) disebut menjadi pelajaran yang berharga bagi Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG).
Pondok pesantren yang memiliki 33.000 santri itu kini mengaku melakukan perbaikan dari berbagai sisi mulai sistem pengasuhan hingga sistem pendidikan.
“Terima kasih atas perhatian dan dukungan yang diberikan kepada PMDG untuk menyelesaikan kasus ini dengan baik. Kami juga mohon doa masyarakat Indonesia, gontor mengambil pelajaran yang sangat banyak dari peristiwa ini,” ujar Guru Pondok Gontor, Ahmad Saifullah, Rabu (14/9/2022).
Terhadap peristiwa itu, kata Ahmad, saat ini PMDG melakukan proses perbaikan dari berbagai sisi.
Perbaikan meliputi sistem kepengasuhan hingga pendidikan secara menyeluruh.
“Proses perbaikan sedang kami lakukan dari berbagai sisi mulai sistem pengasuhan, sistem pendidikan secara menyeluruh secara holistik,” kata Ahmad.
Baca juga: Rekonstruksi Tewasnya Santri Gontor, AM Sudah Tewas Saat Dinaikkan ke Becak
Untuk memperbaiki berbagai sisi, PMDG membentuk tim khusus untuk melakukan evaluasi internal.
Menurut Ahmad, perbaikan sistem tersebut dilakukan dengan memperhatikan tuntutan zaman. Kendati demikian perbaikan tidak akan melupakan nilai dasar, panca jiwa hingga moto Pondok Gontor yang menjadi dasar pengembangan sistem pendidikan.
“Kami juga mohon doa dari masyarakat Indonesia bahwasanya kami sudah berpengalaman 100 tahun melakukan pendidikan dan proses pendidikan di Indonesia,” jelas Ahmad.
Berbekal pengalaman itu, PMDG akan terus berkontribusi dalam pengembangan tenaga atau generasi muda Indonesia ke depan lebih baik lagi untuk mencetak generasi bangsa yang memberikan kontribusi besar bagi pembangunan Indonesia.
“Selama hampir 100 tahun, Gontor mencetak alumni pesantren yang memberikan kontribusi besar pada bangsa kita. Sehingga kami mohon doa, agar semua bisa jadi lebih baik dengan sistem pendidikan pesantren,” kata Ahmad.
Kepada wali atau orangtua santri PMDG, Ahmad meminta untuk tenang. Pasal saat ini pendiri, pengasuh dan seluruh ustaz terus berbenah memperbaiki diri belajar banyak dari kasus penganiayaan tersebut.
Sehingga proses pendidikan akan terus berjalan sesuai harapan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.