Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Kejari Madiun Belum Tetapkan Tersangka dalam Kasus Korupsi Pupuk Bersubsidi meski Sudah Periksa 250 Saksi

Kompas.com - 14/09/2022, 17:15 WIB
Muhlis Al Alawi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Kendati sudah memeriksa 250 saksi, penyidik Kejaksaan Negeri Kabupaten Madiun tak kunjung menetapkan tersangka kasus dugaan korupsi distribusi pupuk bersubsidi bagi petani tahun 2019. Jaksa mengaku masih menunggu angka pasti kerugian negara akibat kasus tersebut.

Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Kabupaten Madiun, Purning Dahono Putro menuturkan, untuk menetapkan tersangka, penyidik membutuhkan beberapa alat bukti selain saksi. Alat bukti itu berupa keterangan ahli yang dapat menyampaikan jumlah kerugian negara dalam kasus tersebut.

"Untuk penetapan tersangka kami menunggu hasil perhitungan kerugian negara dari auditor publik," kata Purning saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (14/9/2022).

Baca juga: Diperiksa terkait Kasus Korupsi Pupuk Bersubsidi di Madiun, Sekretaris DPD APTRI Jatim Ditanya soal Aset

Namun, untuk menghitung jumlah pasti kerugian negara, jelas Purning, auditor publik meminta hasil pemeriksaan seluruh petani yang mendapatkan jatah pupuk bersubsidi. Total, petani yang harus diperiksa dalam kasus ini sebanyak 560 orang.

Dari jumlah itu, sekitar 200 petani sudah diperiksa. Ada sebagian petani yang tidak bisa memenuhi panggilan jaksa dengan alasan tertentu.

"Ada yang sakit jadi tidak bisa datang," tutur Purning.

Baca juga: Kasus Korupsi Pupuk Bersubsidi di Madiun, PPL Diduga Tak Verifikasi Lahan Petani

Purning mengatakan, penyidik sudah menemukan adanya perbuatan melawan hukum dalam kasus tersebut. Namun, khusus untuk kasus korupsi, diwajibkan ada jumlah kerugian negara sebelum menetapkan tersangka.

"Kalau sudah ada jumlah kerugian negara langsung kami sampaikan tersangkanya," jelas Purning.

Ia menambahkan, selain petani, penyidik juga sudah memeriksa sejumlah pejabat di lingkup Dinas Pertanian Kabupaten Madiun, penyuluh pertanian, distributor hingga perwakilan PT Petro Kimia Gresik sebagai saksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Terangsang Kemolekan Tubuh, Ayah di Gresik Cabuli 2 Anak Tirinya

Terangsang Kemolekan Tubuh, Ayah di Gresik Cabuli 2 Anak Tirinya

Surabaya
Kesaksian Warga soal Tabrakan Maut KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan

Kesaksian Warga soal Tabrakan Maut KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan

Surabaya
Kronologi KA Pandalungan Tabrak Mobil di Pasuruan, Terseret Ratusan meter dan 4 Tewas

Kronologi KA Pandalungan Tabrak Mobil di Pasuruan, Terseret Ratusan meter dan 4 Tewas

Surabaya
Perempuan Muda Ditemukan Tewas di Bawah Jembatan Kota Malang, Diduga Bunuh Diri

Perempuan Muda Ditemukan Tewas di Bawah Jembatan Kota Malang, Diduga Bunuh Diri

Surabaya
Terdampak Kecelakaan di Pasuruan, Keberangkatan KA Pandalungan Terlambat 150 Menit

Terdampak Kecelakaan di Pasuruan, Keberangkatan KA Pandalungan Terlambat 150 Menit

Surabaya
Penyebar Hoaks ODGJ Dijual Ayahnya di Jember Dilaporkan ke Polisi

Penyebar Hoaks ODGJ Dijual Ayahnya di Jember Dilaporkan ke Polisi

Surabaya
5.400 Calon Haji Lansia Berangkat dari Surabaya, Jemaah Tertua 109 Tahun

5.400 Calon Haji Lansia Berangkat dari Surabaya, Jemaah Tertua 109 Tahun

Surabaya
Tingkatkan Keterampilan Digital UMKM, Pemkab Nganjuk Gagas Program Omah Tandang

Tingkatkan Keterampilan Digital UMKM, Pemkab Nganjuk Gagas Program Omah Tandang

Surabaya
Putri, Menantu, dan Cucunya Tewas Ditabrak Sopir Truk Tangki yang Mabuk, Karmin: Mereka Mau Berlebaran

Putri, Menantu, dan Cucunya Tewas Ditabrak Sopir Truk Tangki yang Mabuk, Karmin: Mereka Mau Berlebaran

Surabaya
Kecelakaan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Perjalanan Kereta Terdampak

Kecelakaan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Perjalanan Kereta Terdampak

Surabaya
Cerita Mbah Harjo, Mantan Pejuang Kemerdekaan Jadi Jemaah Haji Tertua Indonesia

Cerita Mbah Harjo, Mantan Pejuang Kemerdekaan Jadi Jemaah Haji Tertua Indonesia

Surabaya
Gudang Ikan di Sumenep Ludes Terbakar, Kerugian Mencapai Rp 200 Juta

Gudang Ikan di Sumenep Ludes Terbakar, Kerugian Mencapai Rp 200 Juta

Surabaya
Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, 4 Meninggal dan Kendaraan Sempat Terseret

Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, 4 Meninggal dan Kendaraan Sempat Terseret

Surabaya
Ratusan Rumah di Kompleks Relokasi Penyintas Erupsi Semeru Diserang Ulat Bulu

Ratusan Rumah di Kompleks Relokasi Penyintas Erupsi Semeru Diserang Ulat Bulu

Surabaya
Klaim Didukung Partai Pemenang Pemilu, Rio Optimistis Maju Bacabup Pilkada Situbondo

Klaim Didukung Partai Pemenang Pemilu, Rio Optimistis Maju Bacabup Pilkada Situbondo

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com