Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Korupsi Pupuk Bersubsidi di Madiun, PPL Diduga Tak Verifikasi Lahan Petani

Kompas.com - 01/09/2022, 07:52 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Para petani tebu yang menerima pupuk bersubsidi mengaku penyuluh pertanian lapangan (PPL) tak pernah datang melakukan verifikasi terhadap lahan mereka.

Padahal, salah satu syarat penerima bantuan pupuk bersubsidi lahan milik petani harus diverifikasi PPL Dinas Pertanian.

Baca juga: Jual Hasil Curian di Facebook, Pria Residivis di Madiun Ditangkap

Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Kabupaten Madiun Purning Dahono Putro membenarkan banyak petani tebu penerima bantuan pupuh bersubsidi yang lahannya tidak diverifikasi PPL Dinas Pertanian.

“Memang seperti itu. Banyak petani yan kami memeriksa mengaku tidak pernah didatangi PPL untuk diverifikasi lahannya sebagai petani yang mendapatkan jatah pupuk bersubsidi,” kata Purning yang dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (31/8/2022).

Sesuai aturan, kata Purning, lahan petani yang terdaftar mendapatkan bantuan pupuk bersubsidi harus diverifikasi. Salah satu syarat untuk mendapatkan pupuk bersubsidi, petani harus memiliki lahan maksimal dua hektar dan tergabung dalam kelompok tani.

Dari pemeriksaan terhadap sejumlah petani, ditemukan modus peminjaman lahan kepada petani agar pengusaha bisa mendapatkan pupuk bersubsidi.

Hanya saja, pihaknya tak bisa mengklarifikasi hal itu terhadap salah satu pengusaha, karena telah meninggal.

“Yang bersangkutan (S) sudah meninggal dunia. Jadi kami tidak bisa memeriksanya. Tetapi dari ratusan petani yang kami periksa banyak yang tidak menerima pupuk bersubsidi meski namanya masuk dalam daftar penerima pupuk bersubsidi,” kata Purning.

Purning menambahkan, dari 590 petani yang mendapat bantuan, sebanyak 200 petani sudah diperiksa tim penyidik. Penyidik pun akan mengebut pemeriksaan terhadap petani.

Tak Pernah Terima Pupuk Bersubsidi

Sejumlah petani yang diperiksa penyidik Kejaksaan Negeri Kabupaten Madiun mengaku tidak pernah menerima jatah pupuk bersubsidi, meski namanya masuk dalam daftar penerima pupuk bantuan pemerintah pusat tersebut.

Petani berdalih, saat itu lahannya disewa dan kartu tanda penduduk (KTP) dipinjam mantan anggota DPRD Kabupaten Madiun berinisial S. Dengan demikian, petani sama sekali tidak pernah menikmati bantuan pupuk bersubsidi dari pemerintah.

“Lahan saya sewakan sama almarhum mbah S. Saya hanya terima bersih (jasa sewa lahan),” ujar Sugiono, salah satu petani tebu Desa Sogo, Kecamatan Balerejo, usai diperiksa penyidik Kejari Kabupaten Madiun di Kantor Camat Balerejo, Rabu.

Menurut Sugiono, dalam satu tahun tanahnya disewa S sebesar Rp 600.000. Jasa sewa tanah naik harga menjadi Rp 1 juta dalam dua tahun terakhir.

Sugiono menuturkan, setelah S meninggal dunia, tanahnya tetap disewa oleh anak kandung S berinisial MAK.

Sugiono menceritakan, S masih aktif sebagai anggota DPRD Kabupaten Madiun saat menyewa lahannya. S juga meminjam KTP Sugiono, alasannya untuk mendapatkan pupuk bersubsidi.

Baca juga: Komplotan Pencuri Bobol Gedung SMP di Madiun, 18 Komputer Raib

Setelah lahannya disewa, semua biaya penanaman tebu hingga panen dilakukan oleh S. Sugiono sama sekali tak mendapatkan pupuk bersubsidi karena namanya tercantum sebagai penerima pupuk bantuan pemerintah pusat.

Tak hanya itu, sampai saat ini tidak pernah ada PPL yang datang melakukan klarifikasi terhadap lahannya selaku penerima bantuan pupuk bersubsidi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ASN Pemkab Madiun yang WFH Usai Lebaran Tak Sampai 1 Persen

ASN Pemkab Madiun yang WFH Usai Lebaran Tak Sampai 1 Persen

Surabaya
18.000 Orang Tiba di Stasiun Surabaya pada Hari Terakhir Arus Balik

18.000 Orang Tiba di Stasiun Surabaya pada Hari Terakhir Arus Balik

Surabaya
Dinas Pariwisata Sebut Ada 200.000 Wisatawan Kunjungi Surabaya di Lebaran Tahun Ini

Dinas Pariwisata Sebut Ada 200.000 Wisatawan Kunjungi Surabaya di Lebaran Tahun Ini

Surabaya
Polisi Tangkap Remaja dan Anak di Bawah Umur Pembuat Onar di Gresik

Polisi Tangkap Remaja dan Anak di Bawah Umur Pembuat Onar di Gresik

Surabaya
Selain Gus Muhdlor, Win Hendarso dan Saiful Ilah juga Punya Jejak Korupsi di Sidoarjo

Selain Gus Muhdlor, Win Hendarso dan Saiful Ilah juga Punya Jejak Korupsi di Sidoarjo

Surabaya
Keponakan Habisi Nyawa Pamannya di Bangkalan, Polisi Periksa 3 Saksi

Keponakan Habisi Nyawa Pamannya di Bangkalan, Polisi Periksa 3 Saksi

Surabaya
Perampokan di Gresik, Korban asal Tuban Sempat Mengira Pelaku adalah Suaminya

Perampokan di Gresik, Korban asal Tuban Sempat Mengira Pelaku adalah Suaminya

Surabaya
Bupati Sidoarjo Jadi Tersangka KPK, Pj Gubernur Jatim Hormati Proses Hukum

Bupati Sidoarjo Jadi Tersangka KPK, Pj Gubernur Jatim Hormati Proses Hukum

Surabaya
Diduga Tabung Gas Bocor, Warung di Magetan Ludes Dilalap Api

Diduga Tabung Gas Bocor, Warung di Magetan Ludes Dilalap Api

Surabaya
Harga Relatif Mahal dan Terbuat dari Besi Anti Karat, Meteran Air Pelanggan PDAM di Kota Malang Kerap Dicuri

Harga Relatif Mahal dan Terbuat dari Besi Anti Karat, Meteran Air Pelanggan PDAM di Kota Malang Kerap Dicuri

Surabaya
Bupati Sidoarjo Tersangka Korupsi, Tim Hukum: Kami Akan Ajukan Praperadilan

Bupati Sidoarjo Tersangka Korupsi, Tim Hukum: Kami Akan Ajukan Praperadilan

Surabaya
Wisatawan Keluhkan Akses Jalan Rusak Menuju Pantai Selatan Malang

Wisatawan Keluhkan Akses Jalan Rusak Menuju Pantai Selatan Malang

Surabaya
Usai Ditetapkan Tersangka Korupsi, Bupati Sidoarjo Belum Dapat Surat Panggilan Pemeriksaan

Usai Ditetapkan Tersangka Korupsi, Bupati Sidoarjo Belum Dapat Surat Panggilan Pemeriksaan

Surabaya
Anjing Maltese Mati Usai Disiksa 4 Pemuda di Jember, Pemilik Lapor Polisi

Anjing Maltese Mati Usai Disiksa 4 Pemuda di Jember, Pemilik Lapor Polisi

Surabaya
Pemuda 26 Tahun di Banyuwangi Hilang Tenggelam Saat Mandi di Sungai

Pemuda 26 Tahun di Banyuwangi Hilang Tenggelam Saat Mandi di Sungai

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com