Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Petambak di Gresik Bersyukur Atas Hasil Panen yang Diperoleh, Ada Gunungan Ikan Setinggi 4 Meter

Kompas.com - 10/09/2022, 10:57 WIB
Hamzah Arfah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Komentar warga

Salah seorang warga Desa Pandanan, Lisa mengaku, senang dan cukup terhibur dengan acara sedekah bumi yang dilaksanakan.

Terlebih, salah seorang anak Lisa juga ikut serta berpartisipasi dalam agenda udik-udikan dan mendapatkan uang lumayan banyak saat berebut dengan warga lain.

"Ini tadi yang ikut udik-udikan anak saya, Alhamdulillah dapat Rp106.000. Lumayan buat uang jajan, kan anak saya yang dapat, bukan saya. Biar buat jajan dia, syukur-syukur kalau dia nanti mau ditabung," kata Lisa.

Senada dengan Lisa, salah seorang warga Desa Pandanan bernama Ismiati, juga mengaku senang acara sedekah bumi kembali digelar di desanya usai sempat absen dua tahun lantaran pandemi Covid-19. Di mana menurut Ismiati, acara sedekah bumi Desa Pandanan justru lebih meriah ketimbang sebelum pandemi Covid-19.

"Tentu saja saya senang, karena kemarin dua tahun tidak ada (ditiadakan) karena (pandemi) Covid-19. Saya kira lebih meriah dari tahun-tahun sebelum Covid-19 ada," ucap Ismiati.

Gambaran sebelumnya

Naning, salah seorang warga Desa Pandanan yang lain menambahkan, acara sedekah bumi memang rutin digelar di desa setiap tahun.

Baca juga: Serunya Sedekah Bumi di Banjarkerep Jombang, Warga Arak 6 Tumpeng Raksasa

Terkecuali dua tahun lalu yang ditiadakan karena pandemi Covid-19, sesuai instruksi yang diberikan oleh pemerintah pusat untuk tidak menggelar acara yang dapat menimbulkan kerumunan.

"Kalau sebelum-sebelumnya itu, warga di sini bawa tumpeng atau sajian masing-masing terus berdoa bersama dan dinikmati. Tapi kalau sekarang kan dibuatkan gunungan dan tumpeng, dijadikan satu sampai berukuran raksasa, kemudian sempat diarak keliling kampung," tutur Naning.

Bahkan usai acara arak-arakan gunungan dan tumpeng raksasa serta udik-udikan dilaksanakan, warga juga masih disuguhi oleh tontonan kesenian wayang kulit hingga tengah malam.

Grup kesenian wayang kulit tersebut didatangkan dari Nganjuk, menampilkan dalang cilik yang berusia sekitar 12 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com