Di sisi lain, kedua warcil itu ternyata juga sempat mencuri perhatian petugas protokoler Kementerian Sekretariat Negara sebelum wawancara dilakukan.
"Di situ ada petugas, saya baca ID card-nya petugas dari mensesneg, namanya Pak Ikhsan. Nah pak Ikhsan ini ternyata memperhatikan Ifa dan Rafif saat wawancara langsung juga dengan Pak Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi," ucap Mulyanto kepada Kompas.com.
Petugas tersebut akhirnya menghampiri Mulyanto dan menyampaikan kemungkinan Jokowi berkenan diwawancarai.
"Beliau bilang, 'Ini nanti kemungkinan Pak Presiden berkenan diwawancara sama anak-anak, Pak'. Saya bilang terima kasih mohon dibantu," ungkap Mul.
Baca juga: Kronologi Sopir Truk Tewas Tertimpa Peti Kemas Saat Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya
Sembari menunggu, ikhsan pun terus berbisik-bisik dengan Mul. Bisikan keduanya memberikan informasi bahwa presiden sudah akan tiba.
Ikhsan juga sempat bertanya kembali, apa rencana pertanyaan dari warcil yang akan disampaikan kepada presiden.
Mul spontan menjawabnya hanya hal dasar saja, suka duka menjadi presiden dan motivasi untuk anak-anak.
Namun setelah presiden tiba ternyata belum bisa bertemu langsung. Kedua warcil baru bisa bertemu setelah presiden akan kembali masuk ke mobilnya.
"Lampu hijau semakin tampak, akhirnya anak-anak diminta langsung merapat ke mobil presiden walaupun sempat tidak diizinkan sama Paspamres juga. Alhamdulillah berhasil," terang dia.
Baca juga: Jokowi Sebut Inflasi Jambi Tertinggi di Indonesia, Ini Solusi Gubernur dan BI
Keduanya itu, tanpa ada briefing lebih dulu. Menurutnya, tiga pertanyaan yang disampaikan adalah pertanyaan dari kedua warcil tersebut.
"Malam harinya saya minta izin sama kedua orangtua siswa ini bahwa besok mereka akan bertugas mewawancarai pak presiden. Justru para orangtua khawatir sanggup apa tidak. Saya jawab insyaallah sanggup," ungkap dia.
Mul pun sempat pesimis karena rintangan yang berat. Ia beranggapan mengadu nasib, jika ditemui dan dapat bersyukur, jika tidak pun tak masalah.
"Dapat alhamdulillah, nggak dapat juga nggak apa-apa. Ini sebagai melatih diri keberanian anak didik saya, mentalnya, cara komunikasinya dan lainnya," beber dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.