Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Musisi Jalanan, Manggung di Istana, hingga Ditawari Beasiswa oleh Menteri, Ini Perjalanan Bocah Banyuwangi Farel Prayoga

Kompas.com, 19 Agustus 2022, 11:19 WIB
Pythag Kurniati

Editor

BANYUWANGI, KOMPAS.com- "Dia sering ikut mengamen berkeliling ke pasar-pasar, bahkan dia sendiri yang menyanyi," Joko Suyoto mengenang kisah masa lalu putranya, Farel Prayoga (12), Kamis (18/8/2022).

Joko tak menyangka, dari yang mulanya bernyanyi di sepanjang jalanan, anaknya berkesempatan manggung di hadapan Presiden Jokowi dan sejumlah menteri di Istana Merdeka, pada Rabu (17/8/2022).

"Benar-benar tidak menyangka anak saya bisa sampai seperti ini," Joko tersenyum tipis saat ditemui di rumahnya di Dusun Sumberejo RT 02 RW 01 Desa Kepundungan, Kecamatan Srono, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis.

Baca juga: Farel Prayoga Kembali ke Banyuwangi, Akan Langsung Bertemu Bupati Ipuk

Dari jalanan hingga pasar-pasar

Joko Suyoto menunjukkan video saat Farel mengamen di pasar-pasar (Kompas.com/Rizki Alfian Restiawan) Joko Suyoto menunjukkan video saat Farel mengamen di pasar-pasar

Farel Prayoga lahir di Banyuwangi, 8 Agustus 2010.

Bocah 12 tahun tersebut kini duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Kepundungan, Kecamatan Srono, Banyuwangi.

Joko menuturkan, Farel ikut sang ayah mengamen sejak duduk di bangku kelas 2 SD.

Baca juga: Farel Ojo Dibandingke Didapuk Jadi Duta Kekayaan Intelektual, Yasonna dan Ketua MK-MA Joget Bareng

Sambil bernyanyi, kaki kecil Farel saat itu sudah berjalan menyusuri jalanan hingga masuk ke pasar-pasar di Banyuwangi.

Sang ayah, Joko bekerja sebagai pengamen dan pengepul buah pinang demi menghidupi istri dan empat anaknya. 

Dia pun sempat dicemooh tetangga lantaran dituding mengajak Farel mengamen.

Namun, menurutnya, Farel yang terus meminta untuk menemani sang ayah.

"Dia mau ikut terus, dia suka, ya enggak masalah yang penting enggak mengganggu sekolahnya," papar Joko.

Baca juga: Suka Menyanyi sejak Balita, Farel Prayoga Pernah Mengamen Bersama Sang Ayah

Bakat menyanyi Farel memang terlihat sejak balita. Hal itu diketahui karena Farel sering spontan menirukan orang menyanyi jika mendengar suara musik.

Joko menjelaskan, Farel biasanya ikut mengamen pada pagi dan malam hari.

"Kalau pagi sekitar jam empat itu kami berangkat, pulang jam enam pagi. Farel sarapan langsung sekolah. Biasanya kalau enggak capek juga lanjut malamnya ngamen lagi bareng Farel," kenang Joko.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto beserta sejumlah hadirin upacara berjoget saat penyanyi cilik Farel Prayoga tampil di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/8/2022).YouTube.com/Sekretariat Presiden Menteri Pertahanan Prabowo Subianto beserta sejumlah hadirin upacara berjoget saat penyanyi cilik Farel Prayoga tampil di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/8/2022).
Tampil di hadapan presiden

Pada perayaan Hari Ulang Tahun ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, Farel Prayoga berkesempatan tampil di hadapan Presiden Jokowi dan sejumlah menteri dI Istana Merdeka.

Lagu 'Ojo Dibandingke' yang ditembangkan oleh Farel mampu membuat Ibu Negara Iriana Jokowi hingga para menteri berjoget.

Presiden juga tampak tertawa saat Farel mengganti lirik lagu tersebut.

Baca juga: Farel Prayoga “Ojo Dibandingke” Jadi Duta Kekayaan Intelektual

Menurut Joko, dia dan istrinya saat itu tidak bisa mendampingi Farel tampil lantaran minder.

"Kami hanya orang kampung biasa, kalau semisal ikut bersama enggak enak, kasihan si Farel. Apalagi ketemu para pejabat negara," ungkap dia.

Kedua orangtua Farel pun mau tak mau hanya menyaksikan Farel melalui layar dari kejauhan.

Karena tak memiliki TV mereka melihat penampilan Farel lewat YouTube.

"Kita lihat lewat YouTube, TV kami tersambar petir. Jadi enggak punya TV," kata dia.

Baca juga: Farel Prayoga Pakai Seragam Sekolah Saat Menyanyi di Hadapan Presiden dan Para Menteri, Kepsek: Kami Nangis Terharu

Seragam sekolah Farel

Penampilan penyanyi cilik Farel Prayoga yang membawakan lagu Ojo Dibandingke yang disambut antusiasme pejabat negara ikut berjoget usai upacara HUT ke-77 RI di Istana Merdeka, Rabu (17/8/2022). Dok. Sekretariat Presiden Penampilan penyanyi cilik Farel Prayoga yang membawakan lagu Ojo Dibandingke yang disambut antusiasme pejabat negara ikut berjoget usai upacara HUT ke-77 RI di Istana Merdeka, Rabu (17/8/2022).

Sang ibu, Siti Mujayanah (41) mengatakan, Farel hanya mengenakan seragam sekolah saat tampil di hadapan presiden.

Hal itu lantaran dia tak memiliki baju adat lain.

"Iya pakai baju seragan adat sekolah karena enggak punya baju adat lain, jadi tidak ada persiapan khusus," papar dia.

Kepala Sekolah SD Negeri 2 Kepundungan, Kecamatan Srono, Banyuwangi Ambarwati mengaku terharu saat melihat anak didiknya menyanyi dengan mengenakan seragam.

Baca juga: Tak Hanya Farel, Pembawa Baki Upacara Penurunan Bendera di Istana Juga Putra Daerah Banyuwangi

"Ya Allah, kami tidak menyangka ternyata pakai seragam sekolah. Kita para guru sampai nangis haru lihat Farel," kata Ambarwati.

Menurutnya, meski gemar menyanyi di sejumlah tempat, Farel tak pernah melupakan kewajibannya sebagai seorang pelajar.

Dia pun dikenal sebagai siswa yang suka membantu teman-temannya.

"Farel ini orangnya ramah, rendah hati, ceria dan anaknya suka membantu temannya apabila habis dapat job," kata Ambarwati.

Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly mengukuhkan sekaligus memberikan piagam penghargaan kepada penyanyi cilik, Farel Prayoga sebagai Duta Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM dalam acara syukuran peringatan HUT ke-77 Kementerian Hukum dan HAM yang digelar Golden Ball Room The Sultan Hotel & Residence, Jakarta pada Kamis (18/8/2022).KOMPAS.com / IRFAN KAMIL Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly mengukuhkan sekaligus memberikan piagam penghargaan kepada penyanyi cilik, Farel Prayoga sebagai Duta Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM dalam acara syukuran peringatan HUT ke-77 Kementerian Hukum dan HAM yang digelar Golden Ball Room The Sultan Hotel & Residence, Jakarta pada Kamis (18/8/2022).
Menjadi duta kekayaan intelektual

Setelah tampil di hadapan presiden, Farel dikukuhkan sebagai Duta Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM.

Pengukuhan dilakukan oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.

“Piagam Penghargaan kepada Ananda Farel Prayoga sebagai Duta Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM bagi pelajar yang berprestasi di Bidang Seni dan Budaya tahun 2022,” ujar Yasonna acara Malam Syukuran Peringatan HUT ke-77 Kemenkumham, di Golden Ball Room The Sultan Hotel Jakarta, Kamis (18/8/2022).

Oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Farel mendapatkan tawaran untuk manggung di Sarinah Thamrin, Jakarta. Erick juga menawarkan beasiswa kepada Farel.

"Mau banget (beasiswa). Kalau sekolah tetap nomor satu," kata Farel menjawab tawaran sang menteri.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Banyuwangi, Rizki Alfian Restiawan | Editor : Priska Sari Pratiwi, Andi Hartik, Dheri Agriesta, Pythag Kurniati)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau