Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air PDAM Mati Berhari-hari, Warga di Kota Malang Pakai Air Sungai

Kompas.com - 11/08/2022, 17:08 WIB
Nugraha Perdana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Warga RW 02, Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur mengeluhkan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang sudah tidak mengalir selama lima hari.

Ketua RW 02, Soleh mengatakan, kejadian air tidak mengalir sudah sering dialami di wilayahnya. Namun, biasanya peristiwa tersebut tidak berlangsung hingga berhari-hari.

"Kalau air mati sebulan sekali sering kejadian, tapi enggak seperti sekarang ini, sampai berhari-hari, infonya yang sekarang ada pipa jebol di Pulungdowo, tapi katanya sudah diperbaiki, sempat kemarin nyala sebentar 15 menit tapi sekarang masih mati," ungkap Soleh saat diwawancarai di rumahnya, Kamis (11/8/2022).

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 11 Agustus 2022: Pagi Cerah Berawan, Sore Hujan Ringan

Gunakan air sungai

Padahal di wilayah RW-nya terdapat delapan RT dengan jumlah sekitar lebih dari 800 Kepala Keluarga (KK).

Akibatnya, warga di wilayahnya memenuhi kebutuhan air sehari-hari dengan meminta bantuan ke RW lainnya dan mengandalkan sungai.

"Ada itu yang sampai mandi di Kali Sari, sudah saya larang tapi mereka menjawab 'mandi di rumah Pak RW', saya yang bingung kalau begitu. Kemudian untuk kebutuhan air minum, warga minta ke RW 4 karena di sana ada HIPAM, di sini ada kiriman air dari truk tangki PDAM tapi ya kurang," katanya.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Booster Kedua untuk Nakes di Kabupaten Malang Capai 17,90 Persen

Sejumlah warga yang berwirausaha juga terdampak.

Seperti dialami oleh anaknya, Sugeng yang setiap harinya harus mengambil air di tempat lain untuk memenuhi kebutuhan pembersihan kandang ayam.

Baca juga: Soal Kasus Stunting di Kota Malang, Dinkes: Yang Tinggi di Kecamatan Lowokwaru

 

"Anak saya punya usaha ayam petelur, 1.000 ekor, setiap hari kan kandangnya harus dibersihkan, itu setiap hari ambil air di rumahnya yang lain pakai mobil, sekitar jarak 1 kilometer sekitar 25 liter setara 17 jeriken," katanya.

Dia hanya berharap PDAM atau Perumda Tugu Tirta dapat membenahi kerusakan pipa yang jebol dengan segera, supaya aktivitas warga kembali normal.

Sedangkan warga lainnya yang terlihat di Kali Sari, Rudi terlihat sedang sibuk mengambil air di kali tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Dia tidak memiliki pilihan lagi karena akses air terdekat dari rumahnya hanya di kali itu.

"Sudah empat hari ini ambil air di kali, ya kotor tapi mau gimana lagi, enggak ada lagi, ya untuk cuci-cuci aja," katanya.

Baca juga: Lumba-lumba Muncul di Pantai Tiga Warna Malang, Dianggap Kejadian Langka

Penjelasan PDAM

Direktur Utama Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang, M Nor Muhlas mengatakan pihaknya sudah melakukan pembenahan jaringan air yang tersambung dari pipa di daerah Pulungdowo, Kabupaten Malang ke rumah-rumah warga.

Solusi yang dilakukan dengan melakukan pengeboran sumur di wilayah Sawojajar, Kota Malang sebagai subtitusi air untuk mengantisipasi bila terjadi kerusakan pipa kembali.

Namun, kelancaran aliran air memerlukan waktu bertahap.

"Sudah selesai, jam 9 pagi tadi, air itu ngisi ke tandon, nanti kalau sudah terisi, biasanya akan mengalir ke pelanggan. Tapi perlu dipahami, ketika pelanggan membuka kran semua, jadi suplai airnya mengalir bertahap. Ini kan tak seperti listrik, yang langsung bisa nyala semua," kata Muhlas saat dihubungi awak media pada Kamis (11/8/2022).

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Booster Kedua untuk Nakes di Kabupaten Malang Capai 17,90 Persen

Dia menjelaskan, kondisi pipa di daerah Pulungdowo sudah tidak layak digunakan dan tidak mampu menahan aliran air.

Pihaknya juga tidak bisa melakukan penggantian pipa dikarenakan merupakan aset dari pemerintah pusat.

Perumda Tugu Tirta juga telah mengajukan penggantian pipa di Pulungdowo ke Pemprov Jatim. Namun, hingga saat ini belum ada tindak lanjut.

"Dari pemprov sudah ada yang datang beberapa waktu yang lalu, tapi ya gitu tindak lanjutnya belum tahu. Makanya kami mengebor sumur (sebagai solusi)," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com