MALANG, KOMPAS.com - Angka stunting di Kota Malang, Jawa Timur, mencapai 9,6 persen. Kasus stunting itu tersebar hampir di setiap kelurahan di Kota Malang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang dr Husnul Muarif mengatakan, angka 9,6 persen didapatkan berdasarkan pengecekan kepada 39.000 anak. Pengecekan dilakukan dengan membandingkan tinggi badan dan umur anak.
Baca juga: Pesta Miras Oplosan di Malang, 1 Orang Tewas, 1 Dilarikan ke RS
Husnul mengatakan, sebanyak 57 kelurahan dari lima kecamatan di Kota Malang terdapat anak-anak penderita stunting.
Wilayah Kecamatan Lowokwaru, seperti Kelurahan Ketawanggede, Kelurahan Sumbersari, Kelurahan Merjosari, dan Kelurahan Tlogomas, disinyalir menjadi daerah penyumbang tertinggi angka stunting di Kota Malang.
"Rata-rata hampir semua ada, cuma angka stuntingnya ada yang dua koma berapa persen, tiga koma berapa persen. Yang tinggi di Kecamatan Lowokwaru misalnya di Ketawanggede, Sumbersari, Merjosari, Tlogomas, angka stuntingnya di atas 10 persen," kata Husnul saat dihubungi, Senin (8/8/2022).
Dinkes Kota Malang berupaya meminimalkan angka stunting menuju zero atau nol. Salah satunya, dengan memberikan makanan tambahan untuk memperbaiki gizi balita penderita stunting.
"Yang belum stunting, kemudian dilakukan juga surveilans bulan timbang setiap bulannya, sehingga jangan sampai ada calon stunting baru yang indikator berat badannya di garis merah," katanya.
Pemkot juga telah menetapkan tim percepatan penurunan stunting (TPPS) melalui SK Wali Kota Malang.
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 10 Agustus 2022: Pagi Cerah Berawan, Sore Hujan Ringan
TPPS bertujuan mengkoordinasikan, menyinergikan, dan mengevaluasi, penyelenggaraan percepatan penurunan stunting secara efektif.
"Ketuanya ada Pak Wakil Wali Kota, wakilnya ada tim penggerak PKK, kemudian ada dari Dinas Sosial dan Dinkes, juga melalui peran Lurah untuk memberi perhatian khusus ke warganya yang kena stunting," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.