Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPBD Peringatkan Potensi Banjir Lahar Gunung Semeru di Tengah Kemarau

Kompas.com - 04/08/2022, 19:32 WIB
Miftahul Huda,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


LUMAJANG, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang mengingatkan masyarakat sekitar Gunung Semeru untuk tetap waspada.

Pasalnya, ancaman bahaya sekunder Gunung Semeru berupa banjir lahar bisa saja terjadi sewaktu-waktu meskipun sudah mulai memasuki musim kemarau.

Kepala BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengatakan, aktivitas Gunung Semeru masih fluktuatif.

Hampir setiap hari gunung tertinggi di Pulau Jawa ini mengeluarkan letusan asap di kawasan puncak kawah.

Baca juga: Detik-detik Rendy Terkubur Material Erupsi Semeru, Berniat Jemput Ayah di Tempat Kerja

"Status Gunung Semeru ini masih level III siaga, aktivitas di puncak juga masih naik turun belum stabil, jadi harus tetap hati-hati," kata Patria di kantornya, Kamis (4/8/2022).

Kondisi cuaca yang sudah memasuki musim kemarau, menurut Patria, bukan berarti ancaman bahaya sekunder berupa banjir lahar tidak ada lagi.

Sebab, cuaca di kawasan puncak tidak menentu. Tidak jarang, visual gunung masih tertutup awan mendung yang masih ada hujan di puncak.

"Puncak masih sering mendung, yang artinya juga masih sering hujan, jadi ancaman banjir lahar itu masih bisa terjadi kapan saja," tambahnya.

Baca juga: Terdampak Erupsi Semeru, 3 Warga Lumajang Laporkan Operator Tambang ke Polda Jatim

Mulai ramainya aktivitas pertambangan pasir di aliran sungai yang menjadi aliran lahar semeru juga dikeluhkan Patria.

Sebab, sebenarnya aktivitas pertambangan masih dilarang lantaran status gunung masih level III.

Namun, para penambang beralasan aktivitasnya itu untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. 

"Para penambang pasir, kita tidak pernah berhentu mengimbau agar waspada dan saling tukar informasi terkait perubahan cuaca di sekitar gunung, kita larang untuk tidak beraktivitas juga tidak mungkin karena alasan perut," sesalnya.

Patria mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan senantiasa memperhatikan imbauan PVMBG dan BPBD agar tidak sampai timbul korban jika sewaktu-waktu terjadi bencana.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk lebih mengenali tanda alam seperti saat kondisi mulai mendung agar tidak beraktivitas di sekitar sungai.

"Jangan sembrono, segera hentikan aktivitas saat terjadi hujan agar tidak ada lagi korban kendaraan maupun orang yang terseret banjir lahar hujan Semeru lagi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis

Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis

Surabaya
Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Surabaya
3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com