SURABAYA, KOMPAS.com - Sebanyak tiga warga korban erupsi Gunung Semeru masing-masing Supangat (52), Nurkholik (39), dan Masbud (36) melaporkan CV DPS, operator tambang galian C di Lumajang, Jawa Timur ke Polda Jatim.
Badan usaha tambang tersebut dituding sebagai penyebab tertimbunnya 133 rumah di dua dusun di Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro oleh material lumpur Gunung Semeru saat erupsi Desember 2021.
Dimas Yemahura Alfarauq, tim advokasi warga dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Damar Indonesia mengatakan, rumah ketiga warga tersebut tertimbun material vulkanik Gunung Semeru.
"Selain kehilangan rumah, mereka juga kehilangan anggota keluarganya," kata Dimas usai pemeriksaan di Mapolda Jatim, Senin (18/7/2022).
Menurut Dimas, CV DPS bukan berbadan hukum ilegal. Namun diduga operasionalnya tidak sesuai dengan prosedur penambangan yang diberikan.
"CV DPS membuat bendungan-bendungan melintang yang justru merusak jalan aliran lahar di Desa Sumber Wuluh. Akibatnya lahar mengarah ke pemukiman warga," terang Dimas.
Baca juga: 1.952 Hunian Penyintas Semeru Siap Ditempati, Khofifah Janji Perkuat Ekonomi Warga
Selain itu, kata dia, perusahaan tersebut juga membangun kantor dan workshop di Daerah Aliran Sungai (DAS) yang menyebabkan pendangkalan sungai, mengingat rumah mereka berada di sekitar aliran sungai.
Warga, kata dia, sebenarnya telah beberapa kali mengingatkan CV DPS yang diduga melakukan penambangan yang berakibat merusak lingkungan. Namun, kata dia, CV DPS masih terus beroperasi.
Saat erupsi Gunung Semeru, CV DPS juga diduga tidak mengindahkan peringatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), sehingga CV DPS tetap beroperasi dan tidak meliburkan pekerjanya.
"Akibatnya banyak pekerja tambang yang meninggal akibat tersapu aliran lahar Gunung Semeru," ujarnya.
Baca juga: Tanggul di Desa Bago Lumajang Jebol Diterjang Banjir Lahar Semeru
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.