Sehingga, Rendy tidak menjumpai sang ayah. Padahal ayahnya sudah sampai di rumah.
"Rendy ini berangkat, setelah itu bapaknya sampai di rumah, sepertinya salipan di jalan jadi gak ketemu," tambahnya.
Maryam yang panik seketika langsung berlari mencoba mencari Rendy ke sungai. Saat itu lava Semeru sudah semakin dekat dengan suhu yang sangat panas.
Karena tidak bisa lebih mendekat, Maryam hanya bisa berteriak memanggil Rendy sembari menangis histeris, sampai ada warga yang membawanya pergi menyelamatkan diri.
"Saya cari Rendy gak ketemu, waktu itu lava sudah dekat jadi gak bisa masuk ke sungai cuma bisa lihat dari jauh, kalau ingat itu saya gemetar langsung nangis," terangnya.
Nyawa Rendy pun akhirnya tidak bisa diselamatkan. Pilu keluarga Zuhri tidak selesai sampai di sana. Sebab, berbulan-bulan lamanya jasad putra pertamanya itu tidak kunjung ditemukan.
Sampai akhirnya, salah satu warga bernama Said menemukan potongan tulang manusia dengan ciri-ciri pakaian yang diyakini milik Rendy pada Senin (1/8/2022).
"Ternyata, sebelum ketemu tulang itu, helmnya Rendy sudah ketemu dulu tiga hari sebelumnya, tapi warga tidak mau memberitahu karena khawatir nanti kami jadi panik," ucap Maryam.
Kini, jasad Rendy sudah dimakamkan pihak keluarga di kompleks pemakaman umum di dekat rumahnya.
Pihak keluarga juga menggelar tahlilan hingga tujuh hari ke depan untuk mendoakan almarhum agar tenang di alam sana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.