S bercerita suaminya tak terima karena didatangi petugas dalam jumlah banyak saat dini hari.
"Suamiku bilang, 'Pak, saya salah apa? Kok sampai begini, saya bukan teroris lho, Pak. Ayo tunjukan surat penangkapannya mana'," beber S menirukan ucapan suaminya.
Petugas langsung masuk ke lantai dua rumah dan membawa empat ekor anjing di dalamnya.
Mereka juga meminta anak laki-laki S dan menantunya, serta LM dibawa ke Mapolrestabes Surabaya. S mengaku syok saat mengetahui hal tersebut.
Baca juga: Kesaksian Tetangga Rumah Jagal Anjing Surabaya: Takut Mau Lapor
"Pas waktu bapak ini sama dua anak-anakku dibawa, saya lemes, salah apa kita ini. Kita nggak merugikan orang lain, bukan pencuri, bukan teroris kok harus berurusan dengan polisi," cetus dia.
Sejumlah pertanyaan pun disampaikan kepada LM dan dua anaknya, mulai dari alat yang digunakan untuk menyembelih hingga pasokan anjing tersebut.
Sementara itu, LM mengaku dirinya dengan anaknya berada di Polrestabes Surabaya sekitar 3 jam.
"Sebentar saya di sana, karena penyidik juga kebingungan. Laporan yang mereka terima kami sehari sampai 40 ekor yang jagal dan dianiaya. Padahal kami nyembelihnya biasa kayak nyembelih kambing, tanpa dianiaya," papar LM.
LM menuturkan bahwa satu ekor anjing saja baru habis dalam waktu empat hari karena dagingnya tak habis dibeli.
Baca juga: Lurah Mengaku Tak Pernah Dapat Aduan Soal Rumah Jagal Anjing di Surabaya
Ia juga mengungkapkan, dalam waktu satu minggu hingga sebulan bisa tak mengolah daging anjing sama sekali jika sedang sepi. LM dan anaknya pun diminta pulang oleh penyidik.
"Sekarang atas dasar apa saya melanggar, saya jualan ini nggak buka warung, cuma di rumah dan anjingnya saya taruh di atas. Kenapa saya taliin biar tidak menggangu tetangga saya," ujar dia.
"Sebenarnya sudah lakukan investigasi dari tiga bulan kemarin. Hanya saja yang saya dapat informasi pelaku yang akan kami grebek susah tembus, mereka kucing- kucingan karena sudah tahu mau kami tangkap," ujarnya, Minggu (31/7/2022).
Ia kemudian mendapatkan informasi jik di Pesapen ada daging anjing yang dijual untuk olahan makanan.
"Kami berhasil mendapatkan nama penjual dan kami tangkap. Dari keterangan pelaku, ternyata sudah beroperasi selama puluhan tahun tanpa tersentuh hukum," bebernya.
Baca juga: Rumah Jagal Anjing di Surabaya Digerebek Polisi dan Pecinta Satwa, Sudah Beroperasi Selama 40 Tahun
Ia menyebut di dalam rumah ada empat ekor anjing yang dimasukkan ke kandang sempit dengan kaki dan mulut diikat.
"Saya menyamar sebagai pembeli dan mendapatkan 4 ekor anjing yang disekap. Kami telat karena ada 6 ekor yang sudah dipotong, untuk dimasak sebagai makanan dan dijual per kilonya Rp 80 ribu. Kondisi mereka dimasukkan di dalam kandang sempit, keempat kaki diikat dan mulut diikat," lanjutnya.
Berdasarkan penuturan pelaku, hewan berkaki empat itu dibawa dari pemasok dalam keadaan masih hidup.
"Pelaku sendiri yang jagal dan menyekap anjing di lantai dua. Bangunannya seperti rumah dibuat lantai kedua sebagai penyekapan, penjagalan, tempat pembakaran," paparnya.
Baca juga: Banyak Jagal Anjing di Blitar, Bupati Terbitkan SE Pencegahan Perdagangan Daging Anjing dan Kucing
"Waktu penggerebekan daging anjing sudah habis. Jadi anjing dipotong per hari lalu diolah menjadi masakan. Jualnya dirumah, ada yang beli dan jam 7 laris sudah habis. Biasanya pelanggan dan ini sudah beroperasi puluhan tahun," imbuhnya.
Empat ekor anjing yang diamankan di rumah jagal tersebut kemudian dibawa ke klinik hewan oleh Yayasan Animal HopeShleter pada Minggu (31/7/2022).
Dog Lovers Yayasan Animal Hope Shelter Indonesia, Febrini, mengatakan pihaknya menitipkan beberapa anjing di tempat penampungan.
Karena ini adalah anjing yang tidak dikenal, maka dilakukan pemeriksaan general check up.
"Untuk mengetahui apakah hewan itu sehat atau tidak, atau bebas atau tidak dari virus," ujarnya, Senin (1/8/2022).
Baca juga: Kasus Jagal Anjing di Blitar, Polisi Belum Tetapkan Pemilik sebagai Tersangka
Menurutnya, setelah dilakukan pengecekan, hewan anjing ini juga diberi obat-obatan seperti obat cacing dan obat kutu.
"Cuma ada satu anjing yang mengalami luka di bagian kemaluannya, tepatnya iritasi. Tapi sudah diobati. Anjing-anjing ini masih dalam keadaan trauma. Mereka diikat dalam durasi yang lama jadi ada lecet di kaki. Tadi sudah diobati," jelasnya.
"Anjing yang kami ambil di sana ada 4 ekor. Sebenarnya banyak jumlahnya tapi kondisinya sudah tidak bisa diselamatkan, harusnya 11. Sisanya kurang tahu kemana karena kami telat, apakah sudah dibawa kabur atau hilang," sambungnya.
Kasus ini, kata Febrini, juga sudah dilaporkan ke Polrestabes Surabaya dan sudah mendapatkan surat laporan. Serta tinggal menunggu penyelidikan dari pihak berwajib.