Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eri Cahyadi Sebut Jagal Anjing Tak Ada Aturannya: Jelas Dilarang

Kompas.com - 01/08/2022, 19:20 WIB
Muchlis,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi angkat bicara terkait peristiwa penggerebekan rumah jagal anjing di Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, Jawa Timur. 

Eri menyatakan bahwa di Kota Pahlawan tidak ada aturan khusus perihal jagal hewan Anjing.

Di wilayahnya, hanya ada Rumah Potong Hewan (RPH) yang disediakan oleh Pemkot Surabaya khusus hewan yang sudah umum dikonsumsi seperti sapi atau kambing. 

"Di sini itu ada rumah potong hewan, yang dipotong hewannya juga ada sendiri-sendiri. Kalau ada rumah potong anjing itu ikut mana? Itu sudah tidak ada aturannya, berarti jelas dilarang," kata Eri usai meninjau Puskesmas dan Posyandu di Jambangan, Senin (1/8/2022).

Baca juga: Pengakuan Pemilik Rumah Jagal Anjing di Surabaya, Sudah Puluhan Tahun Beroperasi

Sebelumnya, rumah jagal anjing di Kecamatan Lakarsantri, Surabaya digerebek polisi. Empat ekor anjing turut diamankan. 

Sementara pemilik jagal anjing, S, mengaku tak memusingkan penggerebekan tersebut. Menurutnya, di Surabaya banyak orang yang menjual daging anjing. 

"Saya nggak mencuri, nggak merugikan orang lain, dan saya nyembelihnya sama kayak kambing, tidak disiksa. Jadi apa permasalahannya," ungkap S kepada Kompas.com,

Jika pemerintah mau melarang usahanya, menurut S, pemerintah juga harus memberikan kompensasi untuk biaya hidup S dan suaminya, LM. 

"Ya kalau dilarang, ayo saya kasih upah, atau apalah itu, buat biaya hidup saya. Ayo, saya mau berhenti kalau dikasih Rp 3 juta sebulan," pinta dia.

Baca juga: Kesaksian Tetangga Rumah Jagal Anjing Surabaya: Takut Mau Lapor

S berharap pemerintah juga bijak dan adil memperlakukan warganya tanpa tebang pilih dalam menjalankan kebijakan.

Selama berjualan puluhan tahun, S mengaku tak pernah mengetahui ada warga yang berjualan olahan daging anjing seperti dirinya digerebek petugas. 

"Padahal di daerah Simo ada (yang jualan). Ini dekat sini juga masih satu kelurahan dan ada juga tetangga kelurahan, itu nggak diapa-apain. Kok malah saya ini (digerebek)," cetus dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konser MAFEST Volume 3 Batal, Pembeli Tiket Minta Uang Kembali

Konser MAFEST Volume 3 Batal, Pembeli Tiket Minta Uang Kembali

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Hutan Pinus Loji Blitar: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Hutan Pinus Loji Blitar: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Surabaya
Bocah di Lamongan Tewas Usai Terpeleset di Telaga

Bocah di Lamongan Tewas Usai Terpeleset di Telaga

Surabaya
Anggota Geng di Surabaya Bersujud dan Menangis di Hadapan Ibunya

Anggota Geng di Surabaya Bersujud dan Menangis di Hadapan Ibunya

Surabaya
Jelang Lebaran Ketupat, Polisi Trenggalek Amankan 135 Balon Udara Berbagai Ukuran

Jelang Lebaran Ketupat, Polisi Trenggalek Amankan 135 Balon Udara Berbagai Ukuran

Surabaya
Riyoyo Kupat, Tradisi Lebaran Ketupat di Lamongan dan Gresik

Riyoyo Kupat, Tradisi Lebaran Ketupat di Lamongan dan Gresik

Surabaya
Viral TKW asal Madura Bawa Emas 3 Kilo Diminta Bea Cukai Bayar Pajak Rp 360 Juta

Viral TKW asal Madura Bawa Emas 3 Kilo Diminta Bea Cukai Bayar Pajak Rp 360 Juta

Surabaya
Mengenal Sejarah Lebaran Ketupat di Kecamatan Durenan Trenggalek

Mengenal Sejarah Lebaran Ketupat di Kecamatan Durenan Trenggalek

Surabaya
Wisatawan Bandel Mandi di Pantai Paseban, Relawan Ingatkan Bahaya Pakai Kantong Jenazah

Wisatawan Bandel Mandi di Pantai Paseban, Relawan Ingatkan Bahaya Pakai Kantong Jenazah

Surabaya
Pemuda Banyuwangi yang Hanyut di Sungai Ditemukan Meninggal 1,5 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Pemuda Banyuwangi yang Hanyut di Sungai Ditemukan Meninggal 1,5 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Surabaya
Gempa M 5,0 Tuban Terasa sampai Surabaya

Gempa M 5,0 Tuban Terasa sampai Surabaya

Surabaya
Suami Istri Pemudik Alami Kecelakaan di Kota Batu, Istri Kritis

Suami Istri Pemudik Alami Kecelakaan di Kota Batu, Istri Kritis

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com