JOMBANG, KOMPAS.com - Seorang bayi meninggal dunia di tengah proses persalinan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang, Jawa Timur, akhir Juli 2022. Kejadian itu memicu keluhan dan kekecewaan dari keluarga pasien.
Pihak keluarga pasien menilai, profesionalisme kerja di rumah sakit milik Pemkab Jombang itu tidak dijaga dengan baik dan dianggap tidak tepat dalam menangani pasien.
Insiden bayi meninggal dunia di tengah proses persalinan itu terjadi pada Kamis (28/7/2022) malam.
Baca juga: Kisah Bayi di Jombang Meninggal di Tengah Persalinan, Sang Ayah: Dipaksa Lahir Normal
Bayi tersebut merupakan anak dari pasangan Yopi Widianto (26) dan Rohma Roudlatul Jannah (29), warga Dusun Slombok, Desa Plemahan, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang.
Yopi Widianto menuturkan, istrinya yang tengah hamil 9 bulan mengalami kontraksi pada Rabu (27/7/2022) malam.
Baca juga: Jelang Pemilu 2024, Gerindra Jombang Siapkan Bursa Caleg untuk Non-kader
Karena kontraksi berulang, istrinya dilarikan ke Puskesmas Sumobito, Kamis (28/2022) pagi.
Puskesmas Sumobito kemudian merujuk istrinya ke RSUD Jombang sekitar pukul 09.00 WIB.
Disarankan operasi sesar
Yopi mengungkapkan, sejak masa kehamilan, istrinya sudah disarankan oleh bidan maupun dokter yang memeriksa agar melakukan persalinan dengan cara operasi sesar. Demikian pula, saat Puskesmas Sumobito memutuskan untuk merujuk pasien ke RSUD Jombang.
Namun, saat di RSUD Jombang, kata Yopi, petugas yang menangani istrinya terkesan mengabaikan saran atau rujukan dari petugas yang sebelumnya menangani. Petugas medis di RSUD Jombang memilih untuk melakukan persalinan secara normal.
"Padahal istri saya sudah tanya 2 kali atau 3 kali, kenapa tidak sesar? Tapi dijawab kita usahakan normal," kata Yopi saat ditemui Kompas.com, Senin (1/8/2022).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.