Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Bayi Meninggal Saat Proses Persalinan di RSUD Jombang, Disarankan Operasi tapi Dipaksa Lahir Normal

Kompas.com - 01/08/2022, 19:43 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Andi Hartik

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Seorang bayi meninggal dunia di tengah proses persalinan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang, Jawa Timur, akhir Juli 2022. Kejadian itu memicu keluhan dan kekecewaan dari keluarga pasien.

Pihak keluarga pasien menilai, profesionalisme kerja di rumah sakit milik Pemkab Jombang itu tidak dijaga dengan baik dan dianggap tidak tepat dalam menangani pasien.

Insiden bayi meninggal dunia di tengah proses persalinan itu terjadi pada Kamis (28/7/2022) malam.

Baca juga: Kisah Bayi di Jombang Meninggal di Tengah Persalinan, Sang Ayah: Dipaksa Lahir Normal

Bayi tersebut merupakan anak dari pasangan Yopi Widianto (26) dan Rohma Roudlatul Jannah (29), warga Dusun Slombok, Desa Plemahan, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang.

Yopi Widianto menuturkan, istrinya yang tengah hamil 9 bulan mengalami kontraksi pada Rabu (27/7/2022) malam.

Baca juga: Jelang Pemilu 2024, Gerindra Jombang Siapkan Bursa Caleg untuk Non-kader

Karena kontraksi berulang, istrinya dilarikan ke Puskesmas Sumobito, Kamis (28/2022) pagi.

Puskesmas Sumobito kemudian merujuk istrinya ke RSUD Jombang sekitar pukul 09.00 WIB.

Disarankan operasi sesar

Yopi mengungkapkan, sejak masa kehamilan, istrinya sudah disarankan oleh bidan maupun dokter yang memeriksa agar melakukan persalinan dengan cara operasi sesar. Demikian pula, saat Puskesmas Sumobito memutuskan untuk merujuk pasien ke RSUD Jombang.

Namun, saat di RSUD Jombang, kata Yopi, petugas yang menangani istrinya terkesan mengabaikan saran atau rujukan dari petugas yang sebelumnya menangani. Petugas medis di RSUD Jombang memilih untuk melakukan persalinan secara normal.

"Padahal istri saya sudah tanya 2 kali atau 3 kali, kenapa tidak sesar? Tapi dijawab kita usahakan normal," kata Yopi saat ditemui Kompas.com, Senin (1/8/2022).

Yopi Widianto, ayah dari bayi yang meninggal di tengah proses persalinan, di RSUD Jombang, Jawa Timur, saat ditemui Kompas.com, Senin (1/8/2022).KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Yopi Widianto, ayah dari bayi yang meninggal di tengah proses persalinan, di RSUD Jombang, Jawa Timur, saat ditemui Kompas.com, Senin (1/8/2022).
Dia mengungkapkan, istrinya dibawa ke RSUD Jombang sekitar pukul 09.00 WIB melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD). Setelah menjalani observasi, istrinya masuk ke ruang persalinan sekitar pukul 18.30 WIB.

Sayangnya, proses persalinan secara normal tidak berjalan mulus. Kepala bayi yang dilahirkan bisa keluar, namun bagian badan bayi tersangkut dan tidak bisa keluar.

"Sampai kira-kira setengah delapan atau jam delapan, si bayi belum bisa keluar, divakum, disedot. Disedot itu cuma keluar kepalanya," tutur Yopi.

Baca juga: Polres Jombang Hentikan Kasus Polisi Bertamu ke Rumah Istri Anggota TNI hingga Larut Malam

Kemudian, lanjut dia, perawat yang menangani persalinan istrinya menghubungi petugas lain.

"Perawat tadi panik, terus telepon dokter. Kemudian, satu-satu tiba. Ditangani, tapi tidak berhasil. Satu lagi datang, ditangani tapi tidak berhasil," ungkap Yopi.

Karena proses persalinan yang tidak berjalan mulus, nyawa sang bayi tak tertolong.

Baca juga: Terekam CCTV, Pencuri Masuk Ruang SMP di Jombang, Uang Jutaan untuk Santunan Anak Yatim Raib

Selanjutnya, tutur Yopi, untuk menyelamatkan nyawa sang ibu, petugas kemudian meminta persetujuan darinya untuk memisahkan kepala bayi.

Setelah dilakukan pemisahan kepala, petugas melakukan operasi untuk mengambil bagian tubuh bayi yang masih berada di dalam kandungan istrinya.

Yopi menyesalkan peristiwa yang dialami istri dan bayinya.

Menurut dia, peristiwa memilukan itu mungkin tidak akan terjadi jika petugas melakukan operasi sesar untuk persalinan istrinya. Sebab, persalinan dengan cara operasi sesar, sudah disarankan oleh Puskesmas yang merujuk.

"Kalau (rujukan) dari puskesmas sih begitu (Operasi Sesar), kata istri saya karena waktu di puskesmas saya tidak ada. Tapi oleh rumah sakit tetap dipaksa menjalani kelahiran (persalinan) normal," kata Yopi.

Dia berharap, peristiwa yang dialami keluarganya tidak terulang. Dia pun meminta RSUD Jombang menjaga profesionalitas dalam memberikan pelayanan.

"Harapannya jangan sampai ada kejadian lagi seperti yang dialami keluarga saya. Profesionalitas rumah sakit agar dijaga," kata Yopi.

Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan RSUD Jombang, dokter Vidya Buana (tengah), memaparkan kronologi persalinan yang berujung kematian bayi saat persalinan, Senin (1/8/2022).KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan RSUD Jombang, dokter Vidya Buana (tengah), memaparkan kronologi persalinan yang berujung kematian bayi saat persalinan, Senin (1/8/2022).
Penjelasan rumah sakit

Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan RSUD Jombang, Vidya Buana mengatakan, ibu dari bayi yang meninggal saat persalinan merupakan pasien rujukan dari Puskesmas Sumobito. Pasien itu masuk melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD) dengan indikasi keracunan kehamilan.

Menurut dia, penanganan pasien sudah sesuai dengan SOP. Hasil pemeriksaan menyatakan kondisi pasien dalam keadaan baik dan bisa dilakukan persalinan normal.

Petugas, kata Vidya, melakukan persalinan normal karena kondisi pasien sudah memasuki fase aktif pembukaan. Hasil observasi, ungkap dia, pasien ibu hamil itu sudah memasuki fase pembukaan 7. Proses persalinan kemudian dilakukan saat istri Yopi memasuki fase pembukaan 10.

Baca juga: Kasus Polisi Digerebek Warga di Jombang Diselesaikan secara Kekeluargaan, Ini Penjelasannya

"Karena sudah terjadi pembukaan sehingga diputuskan oleh dokter, sesuai dengan standar diupayakan untuk lahiran normal," kata Vidya, Senin.

Dia mengungkapkan, macetnya proses keluarnya bayi saat proses persalinan, di luar dugaan petugas.

Dia menyatakan, proses penanganan persalinan normal berujung kematian sang bayi, sudah dilakukan sesuai prosedur. Namun, kecelakaan terjadi saat persalinan sedang berlangsung.

Sebelumnya, kejadian bayi meninggal saat dalam proses persalinan itu diunggah oleh pemilik akun Twitter @MinDesiyaa, Minggu (31/7/2022). Pemilik akun menuturkan insiden memilukan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Surabaya
Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Surabaya
Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Surabaya
Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Surabaya
Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com