Selama proses inkubasi berlangsung, para peneliti dari SIKIA Unair Banyuwangi salah satunya drh. Aditya Yudhana dan tim mahasiswa terus melakukan pemantauan kepada telur penyu yang ditetaskan dalam tabung di Intan Boks.
"Hal ini akan dijadikan bahan penelitian oleh SIKIA Unair Banyuwangi sekaligus untuk pengembangan Intan Boks ke depannya," terang Wiyanto.
Selain Intan Boks, Wiyanto mengatakan, BSTF juga menciptakan Yosi Boks yang berfungsi untuk mempercepat penyerapan yolk (kuning telur) anak penyu yang baru menetas.
Baca juga: BKSDA Yogyakarta Lepasliarkan 1.000 Ekor Tukik di Pantai Trisik Kulon Progo
"Secara alami yolk membutuhkan waktu dua hingga empat hari untuk menyusut," ungkapnya.
Namun, dengan alat Yosi Boks, durasi untuk mengecilkan yolk hanya membutuhkan beberapa jam saja. Dengan begitu, tukik bisa lebih cepat dilepas kembali ke laut, tanpa khawatir yolk masih besar hingga menghambat waktu berenang.
"Kegiatan penetasan telur penyu ini di dukung oleh BPSPL (Balai Pengolahan Sumber Daya Pesisir dan Laut) dan BBKSDA (Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam)," tutup Wiyanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.