Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simpan Tulisan PIN ATM di Dompet, Uang Belasan Juta Rupiah di Rekening Warga Lamongan Dikuras Pencuri

Kompas.com, 1 Agustus 2022, 13:09 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Muhammad Yayak (26), warga Desa Boto Putih, Kecamatan Tikung, Lamongan, Jawa Timur, ditangkap atas kasus pencurian.

Pelaku menguras uang belasan juta rupiah milik korban berinisial ZM (50).

Aksi tersebut leluasa dilakukan pelaku lantaran korban menuliskan nomor PIN ATM-nya dan memasukkan kertas tersebut ke dompet yang dicuri.

Baca juga: Cabuli Anak Yatim Piatu, Kakek di Lamongan Jadi Tersangka

Kronologi

Kepala Kepolisian Sektor Kota (Kapolsekta) Lamongan AKP Muhammad Fadelan mengatakan, pelaku mulanya melakukan pencurian di rumah ZM (50) yang berada di Jalan Sunan Giri, Kecamatan Sukorejo, Lamongan, Rabu (27/7/2022).

Aksi pencurian berlangsung saat korban meninggalkan rumah untuk menunaikan ibadah shalat subuh berjemaah di masjid.

Salah satu barang yang dicuri oleh pelaku adalah dompet pemilik rumah. Saat itu dompet tergeletak di atas lemari meja belajar.

Baca juga: Polisi Tetapkan Satu Orang Jadi Tersangka Perusakan Warkop dan Penganiayaan di Lamongan

Dompet tersebut tidak hanya berisi kartu identitas, tetapi juga terdapat dua kartu ATM atas nama korban.

Lantaran takut lupa, korban ternyata juga menuliskan nomor PIN kedua kartu ATM tersebut dan memasukkan kertas dalam dompet.

"Tidak hanya uang tunai, di dompet itu juga ada kartu identitas dan dua kartu ATM milik korban. Kebetulan korban sempat menulis nomor PIN kartu ATM miliknya, yang itu juga ditaruh di dompet," ujar Fadelan saat dikonfirmasi, Senin (1/8/2022).

Baca juga: Pikap Pengangkut Solar Terbakar Usai Mengisi BBM di Lamongan, Sopir: Mulanya Muncul Asap

Selain dompet, pelaku juga sempat membawa kabur ponsel milik anak korban.

Usai mendapat dompet berisi kartu ATM dan mengetahui nomor PIN, pelaku menarik saldo tabungan milik korban sebesar Rp 9,5 juta di mesin ATM Bank Mandiri dan Rp 8 juta di mesin ATM BNI.

"Dalam dompet juga ada STNK mobil, uang tunai Rp 2 juta dan KTP (milik korban)," ucap Fadelan.

Baca juga: Ratusan Ikan Mujair Mati di Sungai Lamongan, DLH Terjunkan Tim

Menyadari aksi pencurian yang terjadi di rumahnya, korban kemudian melapor kepada pihak kepolisian.

Penyelidikan kemudian dilakukan oleh aparat dan mengarah ke sosok pelaku.

Polisi menangkap pelaku di tempat kosnya di Ngaglik, Kecamatan Sukorejo, Lamongan.

"Kami amankan di tempat kos, Sabtu (30/7/2022) malam sekitar pukul 22.00 WIB berikut barang buktinya," kata Fadelan.

Baca juga: Ratusan Ikan Mujair Mati di Sungai Lamongan, DLH Terjunkan Tim

Barang bukti yang turut diamankan bersama pelaku di antaranya dompet, STNK mobil Nissan Juke dengan nomor polisi S 1068 JV, SIM, dan KTP korban.

Selain itu, surat token listrik, kartu ATM milik korban, uang tunai sebesar Rp 18.356.000, serta jaket yang digunakan oleh pelaku.

"Pelaku sudah diamankan untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut. Untuk barang bukti juga sudah diamankan, salah satunya ada uang tunai sebesar Rp 18.356.000," tutur Kasi Humas Polres Lamongan Ipda Anton Krisbiantoro saat dikonfirmasi terpisah.

Atas perbuatan yang dilakukan, pelaku dijerat oleh pihak kepolisian dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Surabaya
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Surabaya
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Surabaya
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Surabaya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau