LUMAJANG, KOMPAS.com - Ribuan ikan mujaer dan nila di Ranu Klakah, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tiba-tiba muncul ke permukaan air.
Warga setempat menyebutnya dengan fenomena koyo atau ikan mabuk. Hal ini memang kerap terjadi hampir setiap tahun di Ranu Klakah.
Baca juga: Detik-detik Minibus di Lumajang Terbakar, Bermula Muncul Api dari Knalpot
Terakhir kali fenomena koyo ini muncul pada Agustus 2020.
Salah seorang nelayan setempat, Supardi mengatakan, fenomena ini diketahui salah satu pemilik keramba di Ranu Klakah.
Saat itu sang pemilik karamba sedang mengecek ikan budidayanya di danau. Ia melihat ikan-ikan miliknya muncul ke permukaan.
Setelah mengamati kondisi sekitar, ternyata ikan di Ranu Klakah juga banyak yang muncul ke permukaan.
"Awalnya ada yang punya karamba itu yang tau, setelah itu langsung menyebar, ya banyak ikan yang muncul," kata Supardi di Ranu Klakah, Rabu (27/7/2022).
Baca juga: 600 Guru ASN Pensiun Tahun Depan, Lumajang Kekurangan Tenaga Pendidik
Kabar munculnya fenomena koyo ini cepat menyebar ke masyarakat. Banyak orang berbondong-bondong mendatangi ranu untuk mencari ikan.
Ada yang menggunakan jaring, tombak, dan senapan angin. Saat fenomena ini terjadi, cara apa pun yang digunakan untuk mencari ikan dan mudah mendapatkannya.
Sebab, ikan-ikan itu terlihat dengan mata telanjang.
"Banyak yang cari ikan, dikonsumsi juga aman, selama ini belum pernah muncul kabar apa-apa setelah orang mengkonsumsi ikan ini," tambahnya.
Sementara itu, Kabid Kedaruratan, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Joko Sambang mengatakan, fenomena ini lumrah terjadi di Ranu Klakah.
Baca juga: Beredar Jadwal Acara Perayaan HUT RI di Lumajang, Sekda: Informasi Itu Tidak Benar
Biasanya, terjadi setiap pertengahan tahun saat cuaca dan hawa mulai dingin. Beberapa orang meyakini fenomena ini disebabkan dasar danau mengeluarkan gas belerang dari Gunung Lemongan.
"Informasi yang kami terima, Selasa dini hari koyo muncul di Ranu Klakah, biasanya akan muncul selama dua atau tiga hari, ini lumrah terjadi di Ranu Klakah," ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.