JOMBANG, KOMPAS.com - Pencuri menyatroni SMPN 5 Jombang, Jawa Timur. Akibatnya untuk santunan anak yatim sebesar Rp 4,6 juta raib.
Aksi pencurian di salah satu sekolah milik pemerintah tersebut terekam kamera pengawas atau CCTV yang dipasang di sejumlah titik di lingkungan sekolah.
Baca juga: Kasus Polisi Digerebek Warga di Jombang Diselesaikan secara Kekeluargaan, Ini Penjelasannya
Berdasarkan tayangan salah satu rekaman CCTV yang didapatkan Kompas.com, tampak seorang laki-laki muda memakai kaus hitam, tampak bermaksud membuka pintu salah satu ruangan.
Sebelum mendekati pintu dengan warna cat hijau, sosok pria muda itu tampak waspada dan mengamati situasi sekitarnya.
Setelah itu, dia mendekati pintu salah satu ruangan dan berusaha membukanya.
Baca juga: Tak Hanya Cabuli Anak Tiri, Oknum Wartawan di Jombang Sering Merekam Saat Korban Mandi
Kepala SMPN 5 Jombang Yuniardi mengatakan, aksi pencurian tersebut terjadi pada Senin (25/7/2022) petang. Saat itu, seluruh kegiatan di sekolah sudah selesai.
Terdapat 1 orang penjaga sekolah yang berada bagian depan. Adapun sang pencuri, diduga masuk melalui pintu samping sekolah sebelah selatan.
“Pada waktu itu seharusnya ada 2 penjaga, tapi yang satunya belum datang,” kata Yuniardi, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (27/7/2022).
Baca juga: Oknum Wartawan di Jombang 4 Tahun Cabuli Anak Tiri, Korban Sempat Takut Pulang
Dia mengungkapkan, pencuri berhasil masuk ke beberapa ruangan tanpa meninggalkan jejak kerusakan pintu.
Pencuri yang diduga beraksi seorang diri tersebut juga sempat membuka pintu ruang koperasi.
Namun, upayanya untuk masuk terhalang teralis besi di pintu masuk.
Yuniardi menuturkan, banyak laci meja di ruang guru yang rusak karena dicongkel pelaku. Di salah satu laci yang berhasil dibuka, sebelumnya terdapat uang Rp 4,6 juta.
Namun, uang yang dipersiapkan untuk membantu pemenuhan kebutuhan anak yatim tersebut raib.
“Kerugian (yang dicuri) uang, uang itu untuk kegiatan santunan anak yatim bulan Muharram. Uang untuk santunan anak yatim itu kebetulan enggak dibawa pulang sama gurunya dan ditaruh di laci,” kata Yuniardi.
Dia menambahkan, tidak ada barang berharga di sekolah tersebut yang hilang meski sempat dimasuki pencuri. Bahkan, sebuah laptop yang berada di salah satu meja ruang guru tidak diambil sang pencuri.
“Mungkin karena merasa itu sulit dijual atau bagaimana, jadi enggak dibawa. Sempat dibolak-balik tapi terus ditinggal,” ujar Yuniardi.
Baca juga: Sidang Perdana MSA Anak Kiai Jombang Digelar Besok, Jaksa Siapkan Tuntutan Maksimal
Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Giadi Nugraha mengatakan, pihaknya telah menerjunkan untuk melakukan penyelidikan terkait pencurian di SMPN 5 Jombang.
“Anggota sudah turun untuk menangani kasus itu. Tapi untuk lebih lengkapnya, nanti kami sampaikan lagi,” kata Giadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.