MALANG, KOMPAS.com - Bupati Malang HM Sanusi menyebut, jumlah kekerasan seksual di Kabupaten Malang, Jawa Timur naik signifikan.
Berdasarkan data Kejaksaan Negeri Kabupaten Malang, kasus kekerasan seksual di wilayah tersebut berada di urutan pertama se-Jawa Timur.
Hal itu disampaikan Sanusi saat melantik pejabat fungsional kepala sekolah di lingkungan Kabupaten Malang di Pendopo Kabupaten Malang, belum lama ini.
"Berdasarkan laporan yang saya dapat, kekerasan seksual di Kabupaten Malang nomor satu di Jawa Timur. Begitu pula perceraian juga nomor satu di Jawa Timur," ujar Sanusi.
Baca juga: Sempat Viral Jadi Sasaran Vandalisme, Monumen Pahlawan TRIP di Kota Malang Dibersihkan
Ia berharap kepala sekolah yang baru dapat menekankan edukasi moral kepada anak didik.
"Penanaman pendidikan karakter harus terus digenjot di lingkungan sekolah. Agar tindakan yang tidak bermoral seperti kekerasan seksual bisa diminimalisir," katanya.
Sementara itu, Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Satuan Reserse dan Kriminal (UPPA Satreskrim) Kepolisian Resor Malang, Aipda Nur Leha membenarkan bahwa tren kekerasan seksual tahun 2022 naik signifikan.
Menurutnya, sejak Januari hingga Juli 2022 jumlah kekerasan di Kabupaten Malang sebanyak 135 perkara.
"Dari Jumlah itu, yang kami tangani sebanyak 40 perkara," ungkapnya saat ditemui, Senin (25/7/2022).
Baca juga: Bobol Mesin ATM, Pria di Malang Beralasan Ingin Ambil Kartu yang Tertelan
Sedangkan jumlah kekerasan seksual yang terjadi pada anak di bawah umur jumlahnya sebanyak 35 perkara.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.