MAGETAN, KOMPAS.com – Pesawat T50i Golden Eagle yang mengalami kecelakaan di Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora Jawa Tengah merupakan pesawat yang memiliki dua fungsi yaitu lead in fighter trainer (LIFT) dan light attack.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah mengatakan, T 50i mempunyai fungsi LIFT, sebagai pesawat latih bagi penerbang yang akan mengoperasikan pesawat F16 maupun pesawat Sukhoi.
“Sebagai pesawat LIFT, penerbang-penerbang kita yang akan masuk ke skadron yang mengoperasiakn F16 dan Sukhoi ini akan terbang dengan pesawat ini dulu,” ujarnya saat konferensi pers di Lanud Iswahjudi, Selasa (19/07/2022).
Indan Gilang Buldansyah menambahkan, sebagai pesawat light attack, T 50i Golden Eagle mampu berperan sebaga pesawat tempur.
Sebab, pesawat dilengkapi dengan radar dan misil. Kemampuan tempurnya meliputi udara ke udara dan udara ke darat.
“T 50i mampu melaksanakan peran sebagai pesawat tempur karena dilengkapi dengan radar dan misil,” imbuhnya.
Baca juga: Pilot Pesawat T-50i Terakhir Melakukan Kontak Sejam Setelah Lepas Landas dari Lanud Iswahjudi
Pesawat T 50i Golden Eagle yang mengalami kecelakaan di Kabupaten Blora dipastikan dalam keadaan laik terbang.
Pesawat yang didatangkan ke Indonesia pada tahun 2013 -2014 juga juga menjalani perawatan secara rutin.
“Pesawat dalam kondisi normal, terbang terakhir kemarin siang,” ucap Indan Gilang.
Baca juga: Profil Lettu Pnb Allan Safitra, Pilot Pesawat TNI AU yang Jatuh di Blora