MAGETAN, KOMPAS.com – Pilot pesawat T-50i Golden Eagle Lettu Pnb Allan Safitra sempat melaporkan blind atau tidak bisa melihat pesawat leader yang terbang di depannya sebelum jatuh di Desa Nginggil, Desa Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma TNI Indan Gilang mengatakan, dalam kegiatan latihan night tactical intercept itu ada dua pesawat yang diterbangkan.
Pesawat T-50i Golden Eagle yang dipiloti Lettu Allan berada di posisi belakang.
Baca juga: Kesaksian Warga Terkait Jatuhnya Pesawat TNI di Blora
"(Sebelum) lost contact itu yang diucapkan adalah blind. Artinya tidak bisa melihat pesawat leader," ujar Indan dalam konferensi pers di Lanud Iswahjudi, Selasa (19/7/2022).
Indan menambahkan, kontak terakhir yang dilakukan oleh Lettu Allan tercatat pada pukul 19.07 WIB sebelum jatuh.
“Sejak call sign menyampaikan blind itu 19.07 WIB. Itulah kontak terakhir pesawat TT-5009,” imbuhnya.
Setelah lost contact, petugas di Lanud Iswahjudi berupaya mengontak kembali Lettu Allan, namun tidak berhasil.
Kemudian pada pukul 19.30 WIB, Lanud Iswahjudi mendapat informasi dari Polsek Blora terkait adanya pesawat jatuh.
"Tim kemudian melakuakn identifikasi dan berangkat pukul 21.00 WIB ke lokasi," ucapnya.
Baca juga: Pesawat TNI AU Jatuh di Blora, Dandim Ungkap Kondisi Jenazah
Ia memastikan saat ini Tim Panitia Penyelidikan Kecelakaan Pesawat Udara (PPKPU) telah diterjunkan untuk menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut.
"Tim sudah berada di lapangan," katanya.
Lettu Allan dipastikan gugur dalam kecelakaan pesawat di Kragenan, Blora, Jawa Tengah.
Pesawat tail number TT-5009 itu take off dari Lanud Iswahjudi pukul 18.24 WIB.
Kemudian, pilot pesawat T-50i Golden Eagle terakhir melakukan kontak dengan flight director pada pukul 19.25 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.