Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komplotan Pencuri yang Beraksi di Alun-alun Kota Malang Ditangkap, Polisi Ungkap Modus Pelaku

Kompas.com - 15/07/2022, 14:31 WIB
Nugraha Perdana,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Polsek Klojen mengungkap kasus pencurian ponsel di Kota Malang, Jawa Timur, dengan modus menuduh korban melukai adik pelaku.

Polisi menangkap dua tersangka berinisial S (21) dan LS (20), warga Kelurahan Mergosono, Kecamatan Klojen, Malang.

Kapolsek Klojen Kompol Domingos DE F Ximines mengatakan, sebenarnya terdapat tiga pelaku dalam kasus tersebut.

Namun, salah satu pelaku masih di bawah umur sehingga ditangani oleh Unit PPA Polresta Malang Kota.

Domingos mengatakan, pencurian itu terjadi di sekitar Alun-alun Kota Malang pada 11 Juli 2022, pukul 19.00 WIB. Saat itu, ketiga pelaku mendatangi dua korban yang berasal dari Pasuruan.

Baca juga: Kisah Pemandu Lagu di Tanah Bumbu Diperkosa 3 Pria Asal Malang yang Buka Room untuk Karaoke

"Kemudian pelaku menuduh salah satu korban telah memukuli adiknya. Kemudian salah satu korban diajak menemui adik pelaku dan korban diminta ponselnya untuk dititipkan ke korban satunya," kata Domingos saat diwawancarai di Mapolresta Malang Kota, Jumat (15/7/2022).

Namun, salah satu korban yang dibawa tak dipertemukan dengan adik pelaku. Korban diturunkan di Jalan Rupat, Kota Malang.

Tujuan pelaku melakukan itu untuk memisahkan kedua korban agar bisa menguasai ponsel yang dititipkan tadi.

"Setelah itu pelaku lainnya kembali ke alun-alun menemui korban satunya yang dititipkan ponsel, kemudian pelaku meminta ponsel tersebut dengan alasan untuk melihat isi chat dan kemudian pelaku menguasai ponsel korban," katanya.

Kemudian, Polsek Klojen menerima adanya kejadian tersebut dari informasi yang beredar di masyarakat dan menindaklanjutinya.

 

Selanjutnya, personel Polsek Klojen dan Unit Resmob Polresta Malang Kota menangkap ketiga pelaku di Jalan Merdeka Timur Kota Malang, pada malam harinya.

Dalam penangkapan itu, polisi menyita empat ponsel dan sebuah motor yang digunakan pelaku saat beraksi.

Pengakuan tersangka

S mengaku telah 11 kali melakukan tindakan pencurian dengan modus seperti itu. Sementara LS dan salah satu pelaku yang masih di bawah umur telah beraksi lebih dari dua kali.

Setiap ponsel yang didapat pelaku dijual dengan harga Rp 200.000-Rp 500.000. Pelaku biasanya menyasar korban yang berusia belasan tahun.

Baca juga: Baru Bebas dari Penjara, Residivis Kasus Narkoba di Kota Malang Kembali Ditangkap

"Mereka sebelum melakukan aksinya kerap kali melakukan profiling, misal anak-anak masih SMP mereka datangi, kalau orang dewasa biasanya enggak berani. Kemudian momen Arema setelah main itu mereka senang biasanya menyasar suporter yang masih muda-muda jadi sasaran," katanya.

S dan LS telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka dijerat Pasal 378 KUHP dengan ancaman lima tahun penjara.

Domingos menegaskan, polisi masih mendalami kasus ini karena tak menutup kemungkinan adanya komplotan pencuri ponsel lain dengan modus serupa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek 'Guru Tugas'

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek "Guru Tugas"

Surabaya
Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Surabaya
Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Surabaya
Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Surabaya
Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Surabaya
Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Surabaya
Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Surabaya
Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Surabaya
Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Surabaya
Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Surabaya
Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Surabaya
Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Surabaya
Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Surabaya
Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com