BATU, KOMPAS.com - Aktivitas sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) di Kota Batu, Jawa Timur berjalan normal di tengah kasus dugaan kekerasan seksual yang menimpa pendirinya sebagai terdakwa yakni Julianto Eka Putra.
Pihak sekolah tidak menampik bahwa perkara yang menyandung pendiri sekolah itu berdampak pada kondisi psikis siswa dan pendanaan donatur.
Baca juga: Terdakwa Kasus Kekerasan Seksual Sekolah SPI Belum Ditahan, Komnas PA Terlibat Adu Mulut
Kepala Sekolah SMA SPI Kota Batu, Risna Amalia Ulfa mengatakan adanya informasi yang beredar di media sosial berpengaruh terhadap psikis dari anak-anak yang berada di sekolah tersebut.
Mereka kerap bertanya-tanya terkait apa yang sebenarnya terjadi.
Pihaknya tetap berupaya untuk melakukan pendampingan pada murid-murid demi memulihkan psikis mereka.
"Itu menjadi tekanan buat mereka, tapi tetap kami dampingi terus soal itu, kami tampung cerita mereka. Kami juga tetap berkomitmen melanjutkan aktivitas pembelajaran berjalan dengan baik," kata Risna saat diwawancarai, Kamis (7/7/2022).
Baca juga: Adu Mulut Arist Merdeka Sirait hingga Aksi Damai Warnai Sidang Kasus Kekerasan Seksual Sekolah SPI
Menurutnya murid-muridnya itu tetap memiliki komitmen penuh untuk belajar sehingga mampu mengesampingkan berbagai kabar buruk yang ada.
Baca juga: Warga Wadas Tegaskan Tidak Akan Jual Tanahnya untuk Tambang Batu Andesit
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.