Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Dugaan Kekerasan Seksual Sekolah SPI Kota Batu, Kak Seto Berharap Sekolah Tak Ditutup

Kompas.com - 24/03/2022, 12:46 WIB
Nugraha Perdana,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Sidang lanjutan perkara dugaan kekerasan seksual di sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu, Jawa Timur terus berlanjut di Pengadilan Negeri Kelas 1 A Kota Malang.

Pada Rabu (23/3/2022), Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan dua orang saksi. Hal itu diungkapkan oleh salah satu JPU, Yogi Sudarsono.

Baca juga: Tertangkap Petik Cabai yang Siap Panen, 2 Maling di Kota Batu Dihajar Warga

"Untuk saksi yang diperiksa hari ini berinisial TES dan IWK, keduanya memiliki hubungan rekan kerja terhadap pelapor (atau terduga korban)," kata Yogi yang juga Kasi Pidum, Kejaksaan Negeri Kota Batu itu.

Artinya, hingga saat ini total sudah ada enam saksi yang dimintai keterangan dalam sidang tersebut.

Sebelumnya pada Rabu (9/3/2022), dua saksi berbeda dihadirkan yakni berinisial SDS sebagai terduga korban dan saksi lainnya yaitu JLB. Kemudian pada Rabu (16/3/2022), dua saksi juga dihadirkan yakni teman terduga korban berinisial G dan W.

Nantinya sidang pemeriksaan saksi kembali dilanjutkan pada Rabu (30/3/2022).

Menanggapi hal itu, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi berharap masyarakat menghargai jalannya sidang dalam lembaga peradilan itu.

Sehingga persidangan dapat berjalan tanpa adanya intervensi yang dikhawatirkan menimbulkan keputusan akhir yang tidak objektif.

"Jangan sampai terkesan justru ada rekayasa dan sebagainya, jangan ada semacam keputusan yang direkayasa dan bukan demi kepentingan terbaik bagi anak akhirnya," kata Kak Seto saat dihubungi via telepon, Rabu (23/3/2022).

Kak Seto juga berharap kasus yang menjerat JEP tak membuat sekolah SPI ditutup. Sebaiknya, ada pihak yang menyelematkan operasional sekolah itu.

Sebab, sekolah tersebut selama ini telah membantu anak-anak yang tidak mampu dari berbagai daerah di Indonesia untuk bisa mengenyam pendidikan layak.

Sehingga, jika benar ditemukan adanya kesalahan dalam proses pendidikan di sekolah tersebut, sebaiknya diperbaiki.

"Saya pernah datang ke sana, waktu ramai-ramai kasus itu saya langsung bertemu dengan anak-anak di sana. Jangan sampai ditutup, mereka sedih dan menangis, saya tanya sendiri," katanya.

Menurutnya, seluruh pihak perlu menjaga suasana belajar mengajar di sekolah SPI tetap kondusif.

"Anak khususnya harus bisa belajar serius dan gembira. Jangan sampai itu dirusak oleh semacam oknum-oknum mengatasnamakan perlindungan anak tapi justru malah melakukan pelanggaran hak anak," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com