PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) pada ternak berimbas pada sejumlah pedagang daging sapi di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Tony, penjual daging di Pasar Besuk, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo mengaku hampir setiap hari tidak mendapatkan penghasilan sama sekali.
"Sejak PMK ini mewabah, dagangan sudah mulai sepi. Bukan hanya saya, pedagang lainnya pun sama. Kurang lebih, 1,5 bulanan kami mengalami nasib seperti ini," kata Tony kepada Kompas.com, Selasa (5/7/2022).
Baca juga: Terjebak di Kedung Sungai, Bocah Kakak Adik di Probolinggo Tewas
Tony menyebutkan, sebelumnya dirinya dapat menghasilkan omzet sampai Rp 6 juta per hari dari hasil jualan daging.
Tapi sejak adanya PMK, bisa mendapatkan uang untuk membeli bensin pulang-pergi ke pasar saja, Toni sudah bersyukur.
"Hari ini saya cuma dapat Rp 30.000, pedagang daging sapi sekarang benar-benar menangis. Uang itu saya dapat dari jualan daging gaji. Selama ini saya menjual dengan harga normal Rp 110.000 per kilogram, dan saya pastikan daging sapi yang dijual adalah daging sehat," tutur Tony.
Baca juga: Warga Probolinggo Masih Khawatir Konsumsi Daging Sapi, Omzet Pedagang Anjlok
Menurutnya, sepinya pelanggan terjadi karena masyarakat takut untuk mengkonsumsi daging sapi.
Padahal, daging sapi aman dikonsumsi asalkan disembelih dan dimasak dengan benar.
"Saya harap, wabah PMK ini cepat berlalu. Banyak pedagang daging yang kebingungan mengatasi hal ini. Tak sedikit juga yang beralih profesi," harap Tony.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.