Namun begitu, Gus In'am menegaskan bahwa masalah yang menimpa F adalah murni masalah personal, tidak ada sangkut pautnya dengan lembaga pesantren.
"Kami mohon untuk masyarakat bisa mengerti," terangnya.
Baca juga: Mepe Kasur, Tradisi Suku Osing Kemiren Banyuwangi Jelang Idul Adha
Sejumlah santri boyong
Sementara untuk aktivitas pendidikan di lingkungan pesantren masih berjalan seperti biasa. Meski begitu, banyak santri yang akhirnya berhenti mondok.
"Memang benar ada sejumlah santri yang boyong. Tapi kebanyakan santri baru, sedangkan yang lama masih tetap mondok seperti biasa di lembaga kami," ujarnya.
Gus In'am mengaku sangat paham dengan perasaan wali santri yang merasa khawatir terhadap anak-anaknya pasca-kasus dugaan asusila tersebut mencuat.
"Kami mengerti, kami tidak melarang, kami persilakan bagi santri yang memang ingin boyong atau pindahan," tutup Gus In'am.
Diketahui, pemanggilan yang dilakukan oleh Polresta Banyuwangi kepada terlapor F, pada Selasa (28/6/2022), merupakan pemanggilan pertama untuk pemeriksaan.
"Ini yang pertama. Karena hingga detik ini yang bersangkutan tidak hadir maka akan dijadwalkan pemanggilan ulang," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polresta Banyuwangi, Iptu Lita Kurniawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.