Salin Artikel

Mangkir dari Panggilan Polisi, Pengasuh Ponpes Diduga Cabuli Santri di Banyuwangi Menghilang

BANYUWANGI, KOMPAS.com - F, seorang pengasuh pondok pesantren (ponpes) di Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menghilang usai dilaporkan mencabuli santrinya.

F mangkir dari pemeriksaan polisi, F yang merupakan mantan anggota DPRD Banyuwangi juga tidak ada di pondok yang diasuh.

Sedianya, penyidik Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyuwangi memeriksa F pada Selasa (28/6/2022). Namun, ditunggu hingga 24 jam, F tak kunjung datang memenuhi panggilan pemeriksaan.

Perwakilan pondok pesantren, In'am Latif, mengaku tidak tahu terkait ketidakhadiran F saat dipanggil penyidik Polresta Banyuwangi.

Bahkan, dikatakan In'am, F sudah lebih dari setengah bulan tidak terlihat di lingkungan pesantren. F pun juga tidak pernah kontak atau bertemu dengan In'am sejak menghilang dari pondok.

"Kami tidak bertemu sudah tiga mingguan. Kami juga tidak tahu posisi di mana sekarang," kata In'am kepada Kompas.com, Rabu (29/6/2022).

Menurutnya, keluarga besar lembaga pesantren merasa sangat kaget dan terpukul dengan dugaan kasus asusila yang dialamatkan ke F.

"Kami tidak bisa berkomentar banyak terkait dengan ini," ujar pria yang kerap disapa Gus In'am itu.

Untuk itu, pihak pesantren menyerahkan sepenuhnya kasus yang telah mencoreng nama besar lembaganya itu ke pihak Polresta Banyuwangi.

"Kami serahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian. Dan kami persilakan untuk diusut," ungkapnya.


Namun begitu, Gus In'am menegaskan bahwa masalah yang menimpa F adalah murni masalah personal, tidak ada sangkut pautnya dengan lembaga pesantren.

"Kami mohon untuk masyarakat bisa mengerti," terangnya.

Sejumlah santri boyong

Sementara untuk aktivitas pendidikan di lingkungan pesantren masih berjalan seperti biasa. Meski begitu, banyak santri yang akhirnya berhenti mondok.

"Memang benar ada sejumlah santri yang boyong. Tapi kebanyakan santri baru, sedangkan yang lama masih tetap mondok seperti biasa di lembaga kami," ujarnya.

Gus In'am mengaku sangat paham dengan perasaan wali santri yang merasa khawatir terhadap anak-anaknya pasca-kasus dugaan asusila tersebut mencuat.

"Kami mengerti, kami tidak melarang, kami persilakan bagi santri yang memang ingin boyong atau pindahan," tutup Gus In'am.

Diketahui, pemanggilan yang dilakukan oleh Polresta Banyuwangi kepada terlapor F, pada Selasa (28/6/2022), merupakan pemanggilan pertama untuk pemeriksaan.

"Ini yang pertama. Karena hingga detik ini yang bersangkutan tidak hadir maka akan dijadwalkan pemanggilan ulang," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polresta Banyuwangi, Iptu Lita Kurniawan.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/06/29/204233178/mangkir-dari-panggilan-polisi-pengasuh-ponpes-diduga-cabuli-santri-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke