Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Toron, Kebiasaan Mudik Suku Madura Jelang Idul Adha

Kompas.com - 28/06/2022, 22:37 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Kegiatan mudik memang melekat dengan momen hari raya Idul Fitri, namun tidak bagi masyarakat Suku Madura.

Bagi orang dari Suku Madura, hari raya Idul Adha juga momen yang ditunggu-tunggu untuk melakukan tradisi Toron.

Baca juga: Manten Sapi, Tradisi Unik Masyarakat Pasuruan Jelang Idul Adha

Tradisi Toron adalah kegiatan mudik yang dilakukan orang dari Suku Madura pada beberapa momen penting, salah satunya jelang hari raya Idul Adha.

Baca juga: 9 Tradisi Idul Adha di Indonesia, Ada Hewan Kurban yang Dirias

Dilansir dari laman Tribunnewswiki, istilah “toron” juga memiliki makna khusus yang dapat diartikan sebagai toronan atau turunan

Baca juga: Perang Obor, Tradisi Tolak Bala Masyarakat Jepara

Sehingga tradisi Toron bisa berarti sebuah upaya untuk merawat turunan keluarga.

Meski bisa dilakukan sembarang waktu, namun terdapat tiga peristiwa penting bagi orang dari Suku Madura untuk melakukan tradisi Toron yaitu Idul Fitri, Idul Adha, dan Maulid Nabi

Sementara dilansir dari laman infopublik.id, tradisi Toron merupakan sebuah keharusan bagi orang dari Suku Madura apabila telah memiliki bekal yang cukup, serta memiliki kondisi tubuh yang masih sehat.

Selain bersilaturahmi, kegiatan pulang kampung dilakukan untuk melakukan nyekar atau nyalase dengan berkunjung ke kuburan untuk mendoakan para pendahulu.

Tradisi Toron menjadi istimewa karena menunjukkan sifat orang dari Suku Madura yang mempunyai ikatan kuat dengan kampung halaman tempat mereka dilahirkan.

Budayawan Madura, Abrari Alzael, menjelaskan bahwa tradisi Toron yang dilakukan orang dari Suku Madura dibedakan menjadi dua.

Pertama adalah Toron yang berarti turun ke bawah dan yang kedua, adalah Toron Tana yang berarti turun ke tanah.

"Jadi mudik di Madura itu, tidak hanya Idul Fitri saja, tapi saat Idul Adha, Maulid Nabi, hajatan, famili haji, kelahiran, kemudian ketika ada keluarga yang wafat maka orang Madura yang sedang merantau pasti pulang kampung," kata Abrari.

Sementara sosiolog dari Universitas Airlangga, Surabaya, Bagong Suyanto mengungkapkan bahwa tradisi Toron dimaknai perantau Madura sebagai cara mereka nyambung ‘bheleh’ atau kegiatan untuk menyambung kekeluargaan setelah kembali dari perantauan.

Toron kemudian dipandang sebagai sebuah tuntutan sosial bagi para perantau asal Madura agar tidak lupa kampung halaman.

Ketika Idul Adha, orang Madura memaknainya sebagai waktu untuk bersedekah yang secara kultural mendorong masyarakat Madura merasa harus pulang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Surabaya
Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Surabaya
Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Surabaya
Camat soal Dugaan ODGJ 'Dijual' di Jember: Tidak Seperti Itu

Camat soal Dugaan ODGJ "Dijual" di Jember: Tidak Seperti Itu

Surabaya
Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Surabaya
Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Surabaya
Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Keluarga dari Blora Terperosok ke Saluran Irigasi di Magetan

Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Keluarga dari Blora Terperosok ke Saluran Irigasi di Magetan

Surabaya
Suami di Kota Malang Aniaya Istri yang Mengandung 4 Bulan

Suami di Kota Malang Aniaya Istri yang Mengandung 4 Bulan

Surabaya
BMKG Sebut Wilayah Jatim Panas Bukan karena Fenomena 'Heat Wave'

BMKG Sebut Wilayah Jatim Panas Bukan karena Fenomena "Heat Wave"

Surabaya
Kisah Ilun, Cari Rongsokan Sepulang Sekolah untuk Bantu Orangtua

Kisah Ilun, Cari Rongsokan Sepulang Sekolah untuk Bantu Orangtua

Surabaya
Dugong Ditemukan Mati Membusuk di Pinggir Pantai Pulau Bawean Gresik

Dugong Ditemukan Mati Membusuk di Pinggir Pantai Pulau Bawean Gresik

Surabaya
Jenazah Pria Ditemukan di Kaki Jembatan Suramadu, Polisi Selidiki

Jenazah Pria Ditemukan di Kaki Jembatan Suramadu, Polisi Selidiki

Surabaya
Resmi Dibuka, Gramedia MOG Malang Ajak Puluhan Anak TK Wisata Belanja

Resmi Dibuka, Gramedia MOG Malang Ajak Puluhan Anak TK Wisata Belanja

Surabaya
Tempuh 21 Km Naik Becak, Mantan Rektor Daftar Bacawabup Jember ke PKB

Tempuh 21 Km Naik Becak, Mantan Rektor Daftar Bacawabup Jember ke PKB

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com