MAGETAN, KOMPAS.com – Mbah Darmo Sabar (83) berjalan mantap dengan mengenakan baju Warok Suromenggolo.
Ketika memasuki lapangan Desa Singolangu, sepasang dadak merak serta sejumlah warok lainnya mengiringi langkah Mbah Darmo Sabar.
Meski berusia 83 tahun, Mbah Darmo Sabar terlihat masih energik menari.
Baca juga: Sapi Perah di Magetan Bakal Diprioritaskan Dapat Vaksin PMK, Ini Alasannya...
Mbah Darmo Sabar merupakan sesepuh Kampung Singolangu, sekaligus pelestari kesenian Reog Ponorogo gagrak Magetan.
Sejak tahun 1960 dia mengaku sudah menggeluti kesenian tersebut.
“Dari tahun 1960 sampai sekarang ya masih, karena kalau saya tidak turun pada malas latihan,” ujarnya ditemui di lapangan Kampung Singolangu, Sabtu (25/06/2022).
Baca juga: Sejarah dan Asal Usul Reog Ponorogo, dari Kisah Singo Barong hingga Ki Ageng Kutu
Darmo Sabar menambahkan, saat ini sudah tidak ada lagi rekan-rekan sezamannya yang menggeluti kesenian Reog.
Selain telah banyak yang meninggal dunia, teman-temannya sudah tidak mampu lagi beraktivitas karena sudah tua.
“Alhamdulillah sampai sekarang masih sehat, masih melatih, masih nggendang,” imbuhnya.
Baca juga: Reog Kalah dari Jamu dalam Usulan ke UNESCO, Bupati Ponorogo Ajukan Nota Protes ke Nadiem