Jika harus kehilangan guru terbaiknya, dia mengaku akan kesulitan untuk mencari pengganti.
Terlebih lagi, sekolahnya bukanlah sekolah ternama seperti di kota-kota besar.
"Kami tidak bisa membayangkan, kalau semua guru ini diterima dan pindah ke negeri, untuk mencari penggantinya sangat sulit," ujar dia.
Baca juga: Cek Kriteria Pelamar dan Syarat Pendaftaran PPPK Guru 2022
Ia juga kecewa karena sejak awal para guru tersebut tak memberi tahu jika mendaftar PPPK.
Mereka baru memberi tahu saat sudah dinyatakan lolos, sehingga membuat sekolah kelabakan untuk mencari pengganti delapan guru itu.
"Tapi saya juga tidak bisa menyalahkan. Karena yang mengatur kebijakan ini adalah pusat. Seandainya guru-guru yang lolos PPPK ini tetap mengajar di swasta, tentu tidak akan jadi masalah," kata Agil.
Pada prinsipnya, lanjut Agil, dirinya setuju dengan kebijakan pemerintah terkait PPPK. Sebab, kesejahteraan guru yang lolos PPPK lebih terjamin dibanding bila berstatus honorer.
Baca juga: Eri Cahyadi dan Baznas Tebus Ijazah Pelajar SMA Sederajat di Surabaya Senilai Rp 1,7 Miliar
Namun, ia juga berharap agar guru-guru swasta yang dinyatakan lolos PPPK untuk tetap mengajar di sekolah asal.
Karena itu, ia berharap kebijakan tersebut ditinjau kembali sehingga guru-guru swasta yang lolos PPPK tidak harus pindah ke sekolah negeri.
"Jadi mohon kebijakan ini ditinjau kembali. Kami setuju dengan kebijakan PPPK, karena itu akan memperbaiki kualitas dan krsejahteraan guru. Ini poinnya," kata dia.
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini, 20 Juni 2022 : Pagi Berawan, Siang Hujan Ringan