Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ponorogo Darurat PMK, 5.500 Sapi Terinfeksi, 132 di Antaranya Mati

Kompas.com - 20/06/2022, 20:09 WIB
Muhlis Al Alawi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com - Sebanyak 5.500 ekor sapi di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Dari jumlah itu, sebanyak 132 ekor sapi dilaporkan mati.

Kondisi itu menjadikan Kabupaten Ponorogo masuk sebagai daerah darurat PMK.

Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo, Masun menyatakan, penetapan Kabupaten Ponorogo sebagai daerah darurat PMK berlaku sejak Jumat (3/6/2022).

Baca juga: 5.500 Sapi di Ponorogo Positif PMK, Petugas Kesehatan Hewan Kewalahan

"Per tiga Juni, darurat bencana PMK. Data terakhir sekitar 5.500-an ekor sapi yang terkena PMK. Dari jumlah itu, 132 ekor sapi mati terinfeksi PMK. Sedangkan sapi yang dipotong paksa karena terjangkit PMK sebanyak 300 ekor,” kata Masun saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon seluler, Senin (20/6/2022).

Menurut Masun, jumlah kasus PMK didominasi di wilayah Kecamatan Pudak. Dari 5.500 kasus PMK, sebanyak 4.000 sapi yang terinfeksi ditemukan di Kecamatan Pudak.

Tak hanya itu, angka kematian sapi akibat terinfeksi PMK juga paling banyak ditemukan di Kecamatan Pudak.

Baca juga: Khofifah: Akhir Juli atau Awal Agustus, Vaksin PMK yang Diproduksi Pusvetma Bisa Digunakan

"Jumlahnya kasus PMK banyak ditemukan di Kecamatan Pudak. Totalnya sekitar 4.000-an sapi yang terinfeksi PMK. Begitu juga kasus kematian sapi banyak ditemukan di Kecamatan Pudak,” ungkap Masun.

Menurut Masun, banyaknya kasus positif PMK di Kecamatan Pudak lantaran satu kandang bisa diisi puluhan ekor sapi perah. Biasanya, satu kandang bisa dihuni 30 hingga 40 ekor sapi.

Dengan demikian, apabila ada satu yang terkena, maka sapi dalam satu kandang bisa terkena semuanya. Tidak hanya itu, hampir semua rumah tangga di wilayah itu memiliki kandang. Terlebih, rata-rata warga setempat merupakan peternak sapi perah.

“Kondisi itu menjadi jarak antar-kandang sapi berdekatan. Karena jarak kandang dekat dan penyebaran dengan model aerosol maka hampir dipastikan satu kandang kena maka sapi yang berada di kandang terdekatnya akan tertular,” kata Masun.

Diberitakan sebelumnya, ratusan sapi di delapan kecamatan di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, dinyatakan tertular Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

“Jumlahnya sekitar ratusan sapi yang tertular PMK. Untuk angka detailnya nanti akan disampaikan Bapak Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko,” ujar Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo, Masun, saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon seluler, Jumat (3/6/2022).

Baca juga: Sasar Zona Hijau PMK, 1.100 Sapi Perah di Lembang Disuntik Vaksin

Masun menuturkan, kasus PMK di Kabupaten Ponorogo ditemukan pertama kali pada Sabtu (21/5/2022). Empat hari kemudian, kasus sapi suspek PMK mulai ditemukan di Kabupaten Ponorogo.

“Kemudian pada tanggal 26 Mei 2022, diambil sampel. Hasil laboratorium keluar pada tanggal 28 Mei dinyatakan sapi milik peternak positif PMK,” jelas Masun.

Hasil pelacakan petugas, sapi yang terinfeksi virus PMK tertular dari wilayah lain. Pasalnya, beberapa hari sebelumnya, peternak mendatangkan sapi dari daerah terinfeksi PMK.

Sapi paling banyak terinfeksi PMK ditemukan di Kecamatan Pudak. Sementara di tujuh kecamatan lain, masing-masing satu hingga dua ekor sapi yang terkena PMK.

“Konsentrasi sapi perah di Kecamatan Pudak itu memang tinggi menyentuh angka hampir 10.000 ekor. Sementara total populasi sapi di Ponorogo mencapai 80-an ribu," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Surabaya
Keluarga Pedangdut Via Vallen Buka Suara Usai Rumahnya Digeruduk

Keluarga Pedangdut Via Vallen Buka Suara Usai Rumahnya Digeruduk

Surabaya
Bebas Bersyarat, Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Ingin Rehat Sejenak dari Dunia Politik

Bebas Bersyarat, Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Ingin Rehat Sejenak dari Dunia Politik

Surabaya
5 Orang Pengeroyok Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Jadi Tersangka

5 Orang Pengeroyok Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Jadi Tersangka

Surabaya
Komnas PA Dampingi Korban Pencabulan Polisi di Surabaya

Komnas PA Dampingi Korban Pencabulan Polisi di Surabaya

Surabaya
Belasan Ribu Lahan Tadah Hujan di Nganjuk Bakal Dilakukan Pompanisasi

Belasan Ribu Lahan Tadah Hujan di Nganjuk Bakal Dilakukan Pompanisasi

Surabaya
Usai ke PDI-P, Bupati Jember Daftar Penjaringan Bacabup ke PKB

Usai ke PDI-P, Bupati Jember Daftar Penjaringan Bacabup ke PKB

Surabaya
Eks Lokalisasi Gunung Sampan di Situbondo Diubah Menjadi Wisata Karaoke

Eks Lokalisasi Gunung Sampan di Situbondo Diubah Menjadi Wisata Karaoke

Surabaya
Harga Gula di Kota Malang Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Gula di Kota Malang Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Surabaya
Mobil Pribadi Terjebak di Sabana Bromo, Begini Aturannya

Mobil Pribadi Terjebak di Sabana Bromo, Begini Aturannya

Surabaya
Makan Korban WNA, Spot Foto di Kawah Ijen Banyuwangi Akhirnya Ditutup

Makan Korban WNA, Spot Foto di Kawah Ijen Banyuwangi Akhirnya Ditutup

Surabaya
Respons Kuasa Hukum Korban Kekerasan atas Bantahan Anak Anggota DPRD Surabaya

Respons Kuasa Hukum Korban Kekerasan atas Bantahan Anak Anggota DPRD Surabaya

Surabaya
Sepekan PDI-P Buka Pendaftaran Pilkada Madiun, Belum Ada yang Ambil Formulir

Sepekan PDI-P Buka Pendaftaran Pilkada Madiun, Belum Ada yang Ambil Formulir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Ribuan Ulat Bulu “Serang” Permukiman di Ponorogo, Warga: Gatal-gatal meski Sudah Mandi

Ribuan Ulat Bulu “Serang” Permukiman di Ponorogo, Warga: Gatal-gatal meski Sudah Mandi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com