Salin Artikel

Ponorogo Darurat PMK, 5.500 Sapi Terinfeksi, 132 di Antaranya Mati

PONOROGO, KOMPAS.com - Sebanyak 5.500 ekor sapi di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Dari jumlah itu, sebanyak 132 ekor sapi dilaporkan mati.

Kondisi itu menjadikan Kabupaten Ponorogo masuk sebagai daerah darurat PMK.

Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo, Masun menyatakan, penetapan Kabupaten Ponorogo sebagai daerah darurat PMK berlaku sejak Jumat (3/6/2022).

"Per tiga Juni, darurat bencana PMK. Data terakhir sekitar 5.500-an ekor sapi yang terkena PMK. Dari jumlah itu, 132 ekor sapi mati terinfeksi PMK. Sedangkan sapi yang dipotong paksa karena terjangkit PMK sebanyak 300 ekor,” kata Masun saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon seluler, Senin (20/6/2022).

Menurut Masun, jumlah kasus PMK didominasi di wilayah Kecamatan Pudak. Dari 5.500 kasus PMK, sebanyak 4.000 sapi yang terinfeksi ditemukan di Kecamatan Pudak.

Tak hanya itu, angka kematian sapi akibat terinfeksi PMK juga paling banyak ditemukan di Kecamatan Pudak.

"Jumlahnya kasus PMK banyak ditemukan di Kecamatan Pudak. Totalnya sekitar 4.000-an sapi yang terinfeksi PMK. Begitu juga kasus kematian sapi banyak ditemukan di Kecamatan Pudak,” ungkap Masun.

Menurut Masun, banyaknya kasus positif PMK di Kecamatan Pudak lantaran satu kandang bisa diisi puluhan ekor sapi perah. Biasanya, satu kandang bisa dihuni 30 hingga 40 ekor sapi.

Dengan demikian, apabila ada satu yang terkena, maka sapi dalam satu kandang bisa terkena semuanya. Tidak hanya itu, hampir semua rumah tangga di wilayah itu memiliki kandang. Terlebih, rata-rata warga setempat merupakan peternak sapi perah.

“Kondisi itu menjadi jarak antar-kandang sapi berdekatan. Karena jarak kandang dekat dan penyebaran dengan model aerosol maka hampir dipastikan satu kandang kena maka sapi yang berada di kandang terdekatnya akan tertular,” kata Masun.


Diberitakan sebelumnya, ratusan sapi di delapan kecamatan di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, dinyatakan tertular Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

“Jumlahnya sekitar ratusan sapi yang tertular PMK. Untuk angka detailnya nanti akan disampaikan Bapak Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko,” ujar Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo, Masun, saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon seluler, Jumat (3/6/2022).

Masun menuturkan, kasus PMK di Kabupaten Ponorogo ditemukan pertama kali pada Sabtu (21/5/2022). Empat hari kemudian, kasus sapi suspek PMK mulai ditemukan di Kabupaten Ponorogo.

“Kemudian pada tanggal 26 Mei 2022, diambil sampel. Hasil laboratorium keluar pada tanggal 28 Mei dinyatakan sapi milik peternak positif PMK,” jelas Masun.

Hasil pelacakan petugas, sapi yang terinfeksi virus PMK tertular dari wilayah lain. Pasalnya, beberapa hari sebelumnya, peternak mendatangkan sapi dari daerah terinfeksi PMK.

Sapi paling banyak terinfeksi PMK ditemukan di Kecamatan Pudak. Sementara di tujuh kecamatan lain, masing-masing satu hingga dua ekor sapi yang terkena PMK.

“Konsentrasi sapi perah di Kecamatan Pudak itu memang tinggi menyentuh angka hampir 10.000 ekor. Sementara total populasi sapi di Ponorogo mencapai 80-an ribu," jelasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/06/20/200958378/ponorogo-darurat-pmk-5500-sapi-terinfeksi-132-di-antaranya-mati

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke