Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus PMK Meluas, Peternak dan Pengusaha Daging Sapi di Sumenep Terancam Gulung Tikar

Kompas.com - 09/06/2022, 15:51 WIB
Ach Fawaidi,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, kian meluas. Peternak hingga pengusaha daging sapi di Sumenep kini mulai waswas hingga terancam gulung tikar.

Salah satu peternak sapi bernama Ahmad Ra'i (37) mengaku wabah PMK berdampak buruk bagi para peternak.

Selain dihantui rasa takut akan kematian sapi ternak miliknya, aktivitas di pasar hewan juga terganggu yang mengakibatkan harga satu ekor sapi turun drastis.

"Beberapa sapi rencananya mau dijual, tapi harga di pasaran sekarang mulai turun drastis. Jadi (rencana untuk menjual) saya batalkan," kata Ahmad kepada Kompas.com, Kamis (9/6/2022).

Baca juga: Kasus di Sumenep Meluas, 17 Sapi di 3 Kecamatan Diduga Terjangkit PMK

Ahmad mengaku, sejak wabah PMK mulai ditemukan di Kabupaten Sumenep, ia rutin membersihkan kandang sapi miliknya hampir setiap hari.

Kendati begitu, dua dari tiga ekor sapi miliknya mengalami sakit yang menyerupai gejala PMK pada pekan lalu.

Ia akhirnya melapor ke petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Sumenep untuk dilakukan penanganan. Sepekan kemudian, sapi miliknya mulai membaik.

"Sudah membaik. Tapi tetap saja khawatir kalau misalnya sapi yang lainnya mengalami sakit yang sama," kata dia.

Baca juga: Kebakaran, 4 Kios di Pasar Gayam Pulau Sapudi Sumenep Hangus, Kerugian Ditaksir Rp 310 Juta

Ahmad sendiri sejauh ini mengaku masih sabar merawat sapi miliknya di tengah ancaman wabah PMK.

Kendati begitu, ia mengatakan bisa saja menjual sapinya di bawah harga jika situasi tak kunjung membaik.

Pertimbangannya, lanjut dia, menjual di bawah harga lebih baik daripada sapi-sapi miliknya mati akibat terserang wabah PMK.

"Daripada (sapi) mati, lebih baik dijual meski di bawah harga, terus istirahat (tidak memelihara sapi) dulu sampai PMK selesai. Tapi lihat nanti saja lah," ujarnya pasrah.

Di Kabupaten Sumenep sendiri wabah PMK sudah meluas di hampir 30 desa yang berada di sejumlah kecamatan di Sumenep.

Berdasarkan data dari DKPP Sumenep, kasus tertinggi terjadi Kecamatan Saronggi Sumenep. Di kecamatan itu, kasus positif PMK pada hewan ternak sebanyak 28 kasus.

Baca juga: Diduga Minta Uang Perkara, 2 Jaksa Ditarik dari Kejari Sumenep

Suplai daging berkurang

Meluasnya wabah PMK juga dirasakan oleh pedagang daging sapi di Sumenep.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya
Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Surabaya
Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Surabaya
Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Surabaya
Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

Surabaya
Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Surabaya
Keluarga Pedangdut Via Vallen Buka Suara Usai Rumahnya Digeruduk

Keluarga Pedangdut Via Vallen Buka Suara Usai Rumahnya Digeruduk

Surabaya
Bebas Bersyarat, Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Ingin Rehat Sejenak dari Dunia Politik

Bebas Bersyarat, Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Ingin Rehat Sejenak dari Dunia Politik

Surabaya
5 Orang Pengeroyok Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Jadi Tersangka

5 Orang Pengeroyok Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Jadi Tersangka

Surabaya
Komnas PA Dampingi Korban Pencabulan Polisi di Surabaya

Komnas PA Dampingi Korban Pencabulan Polisi di Surabaya

Surabaya
Belasan Ribu Lahan Tadah Hujan di Nganjuk Bakal Dilakukan Pompanisasi

Belasan Ribu Lahan Tadah Hujan di Nganjuk Bakal Dilakukan Pompanisasi

Surabaya
Usai ke PDI-P, Bupati Jember Daftar Penjaringan Bacabup ke PKB

Usai ke PDI-P, Bupati Jember Daftar Penjaringan Bacabup ke PKB

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com