SUMENEP, KOMPAS.com - Sebanyak 17 ekor sapi di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, diduga terserang penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Sumenep Arif Firmanto mengatakan, dugaan itu muncul setalah DKPP melakukan pemeriksaan medis di sejumlah peternak hewan usai ditemukan kasus positif PMK pertama di Sumenep pada Minggu (29/5/2022).
“Sebanyak 17 ekor sapi bergejala PMK ditemukan petugas saat melakukan pemeriksaan di peternak yang berada di beberapa kecamatan,” kata Arif saat dihubungi, Kamis (2/6/2022).
Baca juga: Satu Kasus PMK di Sumenep, Lalu Lintas Hewan Ternak Diperketat
Arif menjelaskan, sebanyak 17 ekor sapi yang bergejala PMK itu tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Sumenep.
Di antaranya 8 ekor di Desa Mandala, Kecamatan Rubaru, 5 ekro di Desa Bilapora Rebba, Kecamatan Lenteng, dan 4 ekor di Desa Ketawang Karay, Kecamatan Ganding.
Pihaknya, lanjut Arif, terus memantau sekaligus memeriksa dan memberikan obat-obatan agar sapi yang bergejala PMK bisa segera membaik.
Arif mengatakan, hewan ternak yang terjangkit PMK tingkat kematiannya cukup rendah, namun para peternak diminta waspada mewaspadai karena penularan PMK sangat tinggi atau sangat cepat melalui udara mencapai radius sekitar 10 kilometer.
Baca juga: Duka Dudung, 13 Sapi Perahnya Kena PMK, 1 Ekor Mati dan 2 Ekor Dipotong Paksa
Untuk itulah, pihaknya mengimbau apabila peternak menemukan sapi miliknya bergejala PMK seperti mengalami gejala lemas, demam tinggi, tidak mau makan, atau masih mau makan tetapi kesulitan mengonsumsi makanan, untuk segera melaporkan, supaya petugas segera melakukan penanganan medis.
“Para peternak sebaiknya tidak memasukkan hewan ternak baru dalam kandang atau dicampur dengan ternak lain, sebagai langkah memutus rantai penularan PMK. Para peternak juga menjaga kebersihan kandang ternaknya,” terangnya.
Ia memastikan, DKPP Sumenep bersama pihak terkait baik Polres dan Kodim 0827 Sumenep, bahu membahu mencegah penularan PMK agar tidak semakin meluas.
Baca juga: Hindari Sebaran PMK, 30 Mobil Angkut Sapi dan Kerbau Tujuan Bengkulu Dipaksa Balik ke Sumbar
Sejumlah langkah sudah dilakukan di antaranya membentuk pos pengaduan, posko penanganan, pos pantau penyekatan lalu lintas ternak serta melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) ke peternak dan pemasangan banner di pasar ternak.
“Selain itu juga mengagendakan untuk mengadakan pertemuan dengan peternak atau pedagang ternak minggu depan ini, sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus PMK di Kabupaten Sumenep,” pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.