Dikerjakan dalam satu hari
Proses pembuatan lagu itu dikerjakan selama satu hari. Sekitar 30 menit proses pengarangan lagu dan empat jam proses pembuatan hingga aransemen musik.
"Inspirasi lirik lagu ini saya dapatkan setelah membaca cerita KKN di Desa Penari di Twitter. Kemudian saya sesuaikan dengan inti cerita," katanya.
Setelah pembuatan lagu selesai, pria yang berprofesi sebagai guru seni dan buaya itu mengirim hasilnya ke production house (PH).
"Beberapa bulan kemudian, karya kami diterima oleh PH. Alhamdulillah," katanya.
Baca juga: Pernah Datang ke Lokasi Asli KKN di Desa Penari, Awi Suryadi: Semuanya Sudah Berubah
Di dalam dunia musik tradisional, Mutoha bukanlah orang baru. Ia kerap diminta menggarap musik berbagai kegiatan, seperti pertunjukan wayang dan kegiatan hiburan lain di beberapa daerah.
"Kegiatan perayaan malam satu muharam di daerah Gunung Kawi yang digelar secara rutin setiap tahun, dari dulu penggarapan musiknya saya," tuturnya.
Begitu juga dengan anaknya, Hamida Madu Kinanti juga kerap mengisi soundtrack film. Selain KKN di Desa Penari, lagu-lagu besutannya juga dipakai pada film Teluk Alaska dan Kukira Kau Rumah.
"Hobi saya di bidang musik ini sudah tertanam sejak saya kecil, karena di desa saya kerap ada pertunjukan wayang kulit. Hobi ini saya kemudian saya turunkan kepada anak-anak saya. Bahkan mereka justru lebih hebat dari saya," jelas Mutoha.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.