Pihaknya memberi solusi pengusaha tersebut untuk segera beralih ke elpiji atau kayu bakar.
“Kami terus mendorong teman-teman produsen tahu untuk beralih ke bahan bakar lain. Buktinya, sudah banyak pengusaha yang pakai kayu bakar dan tetap berjalan. Artinya kan pengusaha tetap bisa dapat untung meski tidak memakai sampah plastik," kata Amig.
Seorang pegawai salah satu IKM tahu, Yoga, mengatakan ada perbedaan harga antara bahan bakar plastik dan kayu.
Harga kayu bakar per truk di kisaran Rp 1 juta, itu hanya untuk tiga hari.
Sementara harga sampah plastik hanya Rp 300.000 untuk satu pikap.
“Jika dibandingkan, selisihnya cukup banyak antara penggunaan bahan bakar kayu dan plastik,” papar Yoga.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Disidak Kementrian LH, 16 Produsen Tahu di Sidoarjo Gunakan Bahan Bakar Sampah Plastik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.