LUMAJANG, KOMPAS.com - Sterilisasi seluruh pasar hewan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dalam rangka memutus penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap ternak perlu pengawasan lebih.
Pasalnya, hingga hari ke empat masa sterilisasi, masih banyak ditemukan pedagang kambing yang menjajakan dagangannya.
Baca juga: Lokasi Tambang Pasir Ilegal di Pesisir Lumajang Digerebek, 15 Truk dan 2 Ekskavator Disita
Selama masa sterilisasi, Pemkab Lumajang menutup pasar hewan di wilayah itu. Namun, beberapa pedagang justru berjualan di pinggir jalan.
Salah satu jalan yang dipenuhi pedagang ternak adalah perempatan traffic light Jalan Lintas Timur (JLT) di Desa Sumberejo, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang.
Aktivitas itu ternyata meresahkan warga. Mereka khawatir aktivitas jual beli justru memperparah wabah PMK di Lumajang karena tak ada yang mengawasi kesehatan hewan yang dijual di sana.
Kapolsek Sukodono AKP Edi Santoso mengatakan, polisi yang mendapatkan laporan dari masyarakat langsung mendatangi lokasi.
Edi dan jajarannya langsung membubarkan aktivitas pedagang dan mengimbau untuk menaati peraturan agar PMK tidak semakin merebak.
"Transaksi di JLT ini kami datangi dan langsung kami bubarkan, kami juga imbau untuk tidak melakukan aktivitas niaga dulu sampai situasi PMK aman," kata Edi di kantornya, Senin (30/5/2022).
Sementara, salah satu pedagang kambing dari Kecamatan Gucialit, Bayu mengatakan, terpaksa berjualan di pinggir jalan karena sebelumnya telah membuat janji dengan pembeli dari luar kota.
"Kami ke sini karena sebelumnya sudah janjian, apalagi ini kan mata pencaharian kami satu-satunya, kalau gak bisa jualan gimana," ungkapnya.
Salah satu tengkulak dari Sidoarjo, Lukman menjelaskan alasan datang ke Lumajang. Ia terpaksa karena stok kambing di daerah lain sudah tidak ada.
Baca juga: Pasar Hewan di Lumajang Disterilisasi, Pedagang Kambing Jualan di Pinggir Jalan
Selain itu, ia menyesalkan adanya penutupan pasar hewan. Sebab dia tidak bisa lagi membawa 35 ekor kambing seperti sebelumnya.
"Biasanya bisa langsung bawa 35 ekor, ini karena ditutup hanya dapat 24 ekor saja," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.