Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Mobil Pikap Balapan di Jalanan Probolinggo, Bersenggolan lalu Tabrak Pohon dan Sepeda Motor, 2 Orang Tewas

Kompas.com - 28/05/2022, 22:24 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Kecelakaan maut terjadi di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (28/5/2022). Dua orang tewas akibat kejadian ini.

Tabrakan yang terjadi di jalan raya Desa Sumberejo, Kecamatan Paiton, ini melibatkan dua mobil pikap dan satu sepeda motor.

Seorang warga setempat, Yus, mengatakan, kedua mobil pikap itu terlihat seperti kebut-kebutan. Keduanya melaju ke arah barat di jalur Pantura Paiton.

"Kedua sopir pikap seperti balapan. Lalu terjadi kecelakaan," ujarnya, Sabtu.

Baca juga: Tabrakan Beruntun di Probolinggo, 2 Korban Tewas, 1 Kritis

Saksi mata lainnya, Jumaan, menuturkan hal senada seperti Yus. Jumaan sempat melihat dua sopir pikap memacu kencang kendaraannya.

"Setibanya di lokasi kejadian, kedua pikap itu mendadak bersenggolan akibat hilang kendali," ucapnya, dikutip dari Tribun Jatim.

Kemudian, dua mobil pikap tersebut oleng berlainan arah.

Baca juga: Kesaksian Rochim, Penghulu yang Selamat dalam Kecelakaan Beruntun di Lamongan: Saya Loncat ke Sungai

Mobil pikap Daihatsu Gran Max bernomor polisi N 8936 NJ meluncur ke kiri, lantas menabrak sebuah pohon di bahu jalan. 

Sedangkan, usai bersenggolan, pikap Isuzu bernomor polisi N 9064 NL bergerak ke kanan, lalu masuk ke jalur berlawanan arah.

Di saat bersamaan, melintas sepeda motor Honda Supra yang berjalan dari arah sebaliknya. Benturan pun terjadi.

"Walhasil Pikap Isuzu Traga menghantam motor Honda Supra yang melaju dari arah berlawanan, barat ke timur," ungkapnya.

Baca juga: Buntut Kecelakaan Maut di Tol Mojokerto, Pengamat Minta Kemenhub Awasi Perusahaan Bus Pariwisata

 

Penjelasan polisi

Kepala Unit Kecelakaan Satuan Lalu Lintas (Kanit Laka Satlantas) Kepolisian Resor (Polres) Probolinggo Iptu I Nyoman Harayasa menjelaskan, ada delapan orang yang terlibat dalam kecelakaan maut itu.

"Ada delapan orang yang terlibat dalam laka itu. MIS asal Paiton (pikap Daihatsu), MNHN asal Paiton (pikap Isuzu), dan AS asal Kotaanyar (sepeda motor Supra). Mereka adalah pengemudi kendaraan itu," tuturnya kepada Kompas.com.

Baca juga: Kecelakaan di Karawang dan Tol Sumo Tewaskan 21 Orang, Pengamat: Akumulasi Keletihan Driver Usai Arus Mudik dan Balik

Lima orang lainnya merupakan penumpang, yaitu ABA asal Kotaanyar, Z asal Situbondo (penumpang pikap Daihatsu); R asal Paiton, AR asal Kotaanyar (penumpang pikap Isuzu); dan NQ asal Kotaanyar (penumpang sepeda motor Supra).

Kecelakaan maut ini mengakibatkan sopir mobil pikap Gran Max dan pengendara motor Supra meninggal dunia.

Baca juga: Sopir Mobil Elf Diduga Mengantuk, 4 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Blitar

 

Sementara itu, penumpang sepeda motor Supra kondisinya kritis.

"Akibatnya, MIS dan AS meninggal di tempat karena luka yang dialaminya, sementara NQ kritis dan dilarikan ke RS Rizani Paiton," jelasnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol | Editor: Andi Hartik), TribunJatim.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Pria di Kota Malang Diduga Bunuh Diri, Tubuhnya Mengenaskan Usai Ditabrak Kereta Api

Pria di Kota Malang Diduga Bunuh Diri, Tubuhnya Mengenaskan Usai Ditabrak Kereta Api

Surabaya
Kronologi Bapak dan Anak Tenggelam di Sungai Gresik-Sidoarjo, Motor Digas Saat di Perahu

Kronologi Bapak dan Anak Tenggelam di Sungai Gresik-Sidoarjo, Motor Digas Saat di Perahu

Surabaya
Pipa PDAM Kota Malang Jebol, Akses Air Bersih Ribuan Pelanggan Putus

Pipa PDAM Kota Malang Jebol, Akses Air Bersih Ribuan Pelanggan Putus

Surabaya
ART di Kota Malang Nekat Curi BPKB Sepeda Motor Majikannya untuk Dijadikan Jaminan Koperasi

ART di Kota Malang Nekat Curi BPKB Sepeda Motor Majikannya untuk Dijadikan Jaminan Koperasi

Surabaya
Bapak dan Anak Warga Gresik Tercebur di Sungai, hingga Kini Belum Ditemukan

Bapak dan Anak Warga Gresik Tercebur di Sungai, hingga Kini Belum Ditemukan

Surabaya
Gunung Semeru Alami Erupsi 2 Kali pada Jumat Pagi, Status Siaga

Gunung Semeru Alami Erupsi 2 Kali pada Jumat Pagi, Status Siaga

Surabaya
Berkas Diserahkan ke JPU, Kasus Korupsi Rp 9,1 Miliar di Anak Perusahaan PT Inka Segera Disidangkan

Berkas Diserahkan ke JPU, Kasus Korupsi Rp 9,1 Miliar di Anak Perusahaan PT Inka Segera Disidangkan

Surabaya
2 Warga Meninggal Dunia akibat Banjir Lahar Semeru

2 Warga Meninggal Dunia akibat Banjir Lahar Semeru

Surabaya
Psikolog Akan Dampingi Anak Komedian Isa Bajaj yang Diduga Alami Kekerasan

Psikolog Akan Dampingi Anak Komedian Isa Bajaj yang Diduga Alami Kekerasan

Surabaya
Jalur Banyuwangi-Jember Tertutup Banjir Lumpur, Buka Tutup Diberlakukan

Jalur Banyuwangi-Jember Tertutup Banjir Lumpur, Buka Tutup Diberlakukan

Surabaya
Kesaksian Anshori Saat Banjir Lahar Semeru Menerjang: Ada Suara Gemuruh

Kesaksian Anshori Saat Banjir Lahar Semeru Menerjang: Ada Suara Gemuruh

Surabaya
Gus Ipul Sebut Sudah Saatnya Ada Regenerasi di PKB

Gus Ipul Sebut Sudah Saatnya Ada Regenerasi di PKB

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com