MALANG, KOMPAS.com - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk hewan ternak di Jawa Timur masih menjadi momok.
Imbasnya, pasokan sapi dari Jawa Timur ke wilayah Jakarta, Banten, dan Bandung Raya, dihentikan karena kebijakan pembatasan pengiriman ternak.
Baca juga: Ratusan Sapi di Tuban Terinfeksi PMK, Akses Keluar Masuk Hewan Ternak Dibatasi
"Ya, karena kejadian ini pasokan sapi Jawa Timur ke wilayah Jakarta, Banten, dan Bandung Raya sementara ditunda," ungkap Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi saat berkunjung ke Kabupaten Malang, Jum'at (27/5/2022).
Alhasil, untuk memenuhi kebutuhan komoditas daging sapi wilayah Jakarta, Banten, dan Bandung Raya, Badan Pangan Nasional mengandalkan sapi lokal yang digemukkan di wilayah Jabodetabek dan Bandung Raya.
"Kalau ada kekurangan, kita pasok daging sapi yang kita impor dari Australia, India, dan Brasil," jelasnya.
Sebab, kata Arief, sapi dari Australia sertifikasinya sangat ketat, baik dari sisi kesehatan hingga kehalalannya.
"Karantinanya ketika sampai di Indonesia juga ketat," jelasnya.
Dengan begitu, Arief optimistis pasokan daging di wilayah Indonesia tercukupi hingga lebaran Idul Adha 2022.
"Neraca pasokan sapi di Badan Pangan Nasional sampai Juni positif hingga sekitar 30 ton. Yakni daging dari Australia, India, dan Brasil," tuturnya.
"Sapi hidup dari Australia, sapi frozen dari Brasil, dan sapi kerbau frozen dari India," imbuhnya.
Baca juga: 159 Ekor Sapi di Lhokseumawe Terinfeksi PMK, Tersebar di Semua Kecamatan
Dengan maraknya wabah PMK itu, Arief berharap program vaksin segera terealisasi.
"Sektor yang paling terdampak dari wabah ini pastinya peternak dan koperasi. Tapi namanya wabah ya mau gimana lagi?" jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.